Studi Karakteristik Muara Sungai Belawan Sumatera Utara
Abstract
Muara sungai (estuari) merupakan proses tempat terjadinya percampuran dua
masa air antara air laut dan air sungai. Masuknya air laut ke arah hulu sungai (intrusi air
asin) dari hasil pengamatan lapangan pada muara Sungai Belawan diperoleh sekitar 18
km dari mulut estuari menuju arah hulu sungai hingga diperolehnya kandungan
parameter badan air yang tidak terpengaruh salinitas akibat pasut, muara Sungai
Belawan memiliki tipe sudut asin (well-mixed estuary).
Dalam pengamatan karakteristik fisik estuari dilakukan penentuan titik lokasi
yang dimulai dari mulut estuari yang diberi simbol J hingga kearah hulu sungai dengan
simbol A. jarak tiap titik lokasi dari J-A sejauh 18 km dibagi tiap 2 km, kemudian
dilakukan pemodelan dengan bantuan program Microsoft Office Excel menggunakan
rumus – rumus teoritis dari fisik estuari.
kedalaman maksimum berkisar 12 m akibat pasang tertinggi pada jam ke 3 dan
diperoleh penyebaran parameter pada saat pasang tertinggi suhu pada badan air
diperoleh 28.14 ºC dan penyebaran kadar garam diperoleh 26.7 ‰ dan penyebaran zat
padat tersuspensi diperoleh 99.94 mg/l dari kondisi ini badan air pada saat pasang
tertinggi TSS melebihi batas ambang yang diberikan oleh pemerintah menyatakan jika
TSS > 80 mg/l tidak layak untuk kehidupan perikanan, mandi dan selam. Akibat debit
banjir sebesar 697.81 m3/detik yang mempengaruhi penampang muara Sungai Belawan
yang menghasilkan aliran sungai sebesar 0.19 m/det yang akan mendorong kecepatan
arus pasut yang terjadi pada model fisik estuari , maka diperoleh intrusi air laut masuk
kedalam sungai berkurang sejauh 6 km dari kondisi pada saat debit sebesar 15 m3/detik
sehingga intrusi air asin yang masuk kedalam sungai sejauh 12 km
Collections
- Undergraduate Theses [1513]