Tinjauan Kinerja Angkutan Pedesaan dari dan Ke Kabanjahe.
View/ Open
Date
2013Author
Sembiring, Raymond
Advisor(s)
Daud, Jeluddin
Metadata
Show full item recordAbstract
Angkutan umum pedesaan adalah pelayanan angkutan penumpang yang
melayani trayek dari dan ke terminal tipe C dengan pelayanan lambat, tetapi jarak
pelayanan tidak ditentukan. Angkutan pedesaan sebagai bagian dari sistem
transportasi pedesaan merupakan salah satu kebutuhan masyarakat desa dan
merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan desa pada
umumnya. Angkutan pedesaan harus dapat mewujudkan tingkat pelayanan yang
sesuai dengan kebutuhan penumpang dan dapat menjamin keselamatan yang
teratur, aman dan nyaman.
Dari hasil analisa akan didapatkan jumlah armada optimum yang
beroperasi setiap hari, sehingga bila diketahui jumlah armada yang ada dapat
diketahui apakah perlu pengurangan atau penambahan jumlah armada yang
beroperasi setiap hari. Metode pengambilan data dilakukan dengan survey
langsung di lapangan dengan mengikuti kendaraan dan melakukan pengamatan di
tempat pemberangkatan maupun di tempat tujuan yang diteliti. Metode yang
digunakan untuk mengavaluasi kinerja angkutan pedesaan ini adalah berdasarkan
standard World Bank studi dan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat. Untuk
menghitung jumlah armada optimum dilakukan berdasarkan metode Direktorat
Jenderal Perhubungan Darat.
Dari hasil tinjauan kinerja angkutan pedesaan diketahui nilai headway rata
– rata trayek Kabanjahe – Berastagi 9,07 menit, Kabanjahe – Tigabinanga 13,78
menit, Kabanjahe – Munte 22,87 menit dan Kabanjahe – Merek 25,82 menit.
Kecepatan perjalanan rata – rata trayek Kabanjahe – Berastagi 26,86 km/jam,
Kabanjahe – Tigabinanga 28,35 km/jam, Kabanjahe – Munte 23,31 km/jam dan
Kabanjahe – Merek 26,01 km/jam. Waktu perjalanan rata – rata Kabanjahe –
Berastagi 45,12 menit, Kabanjahe – Tigabinanga 74,22 menit, Kabanjahe – Munte
61,54 menit dan Kabanjahe – Merek 60,02 menit. Waktu sirkulasi pengamatan
rata – rata hasil pengamatan Kabanjahe – Berastagi 142,56 menit, Kabanjahe –
Tigabinanga 213,95 menit, Kabanjahe – Munte 231,01 menit dan Kabanjahe –
Merek 184,86 menit. Waktu sirkulasi pengamatan rata – rata masih jauh diatas
waktu sirkulasi optimum, sehingga kinerjanya kurang baik. Nilai load factor
Kabanjahe – Berastagi 61,19 %, Kabanjahe – Merek 67,53, Kabanjahe – Munte
80,22 % masih mendekati standard sehingga dianggap cukup baik sementara
untuk trayek Kabanjahe – Tigabinanga 111,29 % menit jauh diatas standard.
Jumlah armada optimum yang dibutuhkan dengan metode Direktorat Jenderal
Perhubungan Darat (berdasarkan waktu perjalanan) untuk trayek Kabanjahe –
Berastagi masing – masing 17 kendaraan untuk periode pagi dan 18 kendaraan
siang sementara untuk periode sore 15 kendaraan.
Collections
- Undergraduate Theses [1513]