Show simple item record

dc.contributor.advisorSyahrizal
dc.contributor.advisorIndrawan, Ivan
dc.contributor.authorAfriyansyah, Afriyansyah
dc.date.accessioned2023-01-03T04:56:47Z
dc.date.available2023-01-03T04:56:47Z
dc.date.issued2016
dc.identifier.urihttps://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/79871
dc.description.abstractsebagai akibat pengaruh morfologi sungai atau adanya bangunan air (hydraulic structur). Bangunan seperti abutmen merupakan bagian dari struktur bawah jembatan. Keberadaan abutmen pada aliran sungai menyebabkan perubahan pola aliran sungai. Perubahan pola aliran tersebut akan mengakibatkan terjadinya gerusan lokal di sekitar abutmen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bentuk abutmen terhadap potensi gerusan lokal yang terjadi di sekitar abutmen tersebut. Model abutmen yang digunakan adalah bentuk abutmen dinding vertikal tanpa sayap dan abutmen dinding vertikal dengan sayap. Penelitian gerusan di sekitar abutmen dilakukan di Laboratorium Hidraulika Jurusan Teknik Sipil Universitas Sumatera Utara, menggunakan alat flume dengan panjang 8 m, tinggi 0,3 m dan lebar 0,076 m. Penelitian dilakukan dengan pengukuran pola dan kedalaman gerusan disekitar abutmen dengan debit aliran sebesar 0,5 lt/det. Material yang digunakan berupa pasir yang lolos saringan No.8 dan tertahan saringan No.100 dengan nilai d50 = 0.51 mm. Model diuji selama 250 menit untuk setiap kali berlangsung (running). Penelitian menggunakan dua jenis abutmen yaitu abutmen dinding vertikal tanpa sayap dan abutmen dinding vertikal bersayap yang dilakukan dengan kondisi aliran clear water scour. Dari hasil eksperimen yang telah dilakukan didapat bahwa penambahan kedalaman gerusan pada menit-menit awal terjadi sangat cepat dengan kedalaman gerusan bertambah seiring dengan lama waktu pengamatan dan selanjutnya besar penambahan kedalaman gerusan semakin kecil setelah mendekati kondisi kesetimbangan (equilibrium scour depth). Hasil penelitian menunjukan gerusan terbesar pada kedua bentuk abutmen terjadi pada sisi samping depan abutmen bagian hulu. Nilai kedalaman gerusan maksimum pada abutmen dinding vertikal tanpa sayap adalah 1.70 dan lebar gerusan adalah 110 mm, sedangkan untuk abutmen dinding vertikal dengan sayap kedalaman gerusan maksimumnya adalah 1.20 dengan lebar gerusan 90 mm. Bentuk abutmen merupakan faktor yang mempengaruhi kedalaman dan pola dari gerusan. Maka dalam perencanaan konstruksi disarankan agar bentuk abutmen dirancang sebaik mungkin untuk memaksimalkan fungsi dan kemampuannya.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectgerusan lokaen_US
dc.subjectpola gerusanen_US
dc.subjectbentuk abutmenen_US
dc.titlePerbandingan Gerusan Lokal Yang Terjadi Di Sekitar Abutmen Dinding Vertikal Tanpa Sayap Dan Dengan Sayap Pada Saluran Lurus (Eksperimen)en_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM090404027
dc.identifier.nidnNIDN0031126118
dc.identifier.nidnNIDN0005127607
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI22201#Teknik Sipil
dc.description.pages114 Halamanen_US
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record