Analisis Beberapa Faktor-Faktor Penyebab Kejadian Kematian Neonatus di Puskesmas Darussalam Medan dengan Menggunakan Metode Regresi Linier Berganda

Abstract

One of the Millennium Development Goals (MDGs) goals in 2015 will be to reduce infant mortality rate (AKB) to 23 per 1000 live births. Some of the factors causing the incidence of neonatal death are asphyxia, complications of LBW, tetanus neonatorum, birth trauma, and due to congenital abnormalities. By 2015 the Infant Mortality Rate (IMR) globally reaches 31.7 per 1000 live births and the neonatal mortality rate is 19.2 per 1000 live births, whereas infant mortality rates for low- and middle-income countries alone account for 40 per 1000 live births and rates neonatal mortality 25.8 per 1000 live births, whereas high-income countries have only infant mortality 5.8 per 1000 live births and neonatal mortality 3.7 per 1000 live births. In the intrapartum and early neonatal periods is a very dangerous period for infants and studies show that 50% of infant deaths occur in this period. This study aims to determine the factors causing the incidence of neonatal death at the Puskesmas Darussalam. This research is descriptive with multiple linear analysis method. The study population was 1927 neonatal deaths in 2012 until 2016 at Puskesmas Darussalam Medan. The results of the study were (1) the number of neonatal deaths from 2012 to 2016 ie 1927 (2) Based on the results of characteristic analysis obtained the factors causing the death of neonates. From the results of descriptive analysis found diagnoses factors causing neonatal death at Puskesmas Darussalam Medan sequentially from the largest to the smallest is LBW, asphyxia, sepsis. The most cause of death in Puskesmas Darussalam Medan is asphyxia and lopwest with sepsis cause.

Salah satu tujuan Millenium Development Goals (MDGs) pada tahun 2015 nanti adalah menurunkan angka kematian bayi (AKB) menjadi 23 per 1000 kelahiran hidup. Beberapa faktor penyebab kejadian kematian neonatus yaitu asfiksia, komplikasi pada BBLR, tetanus neonatorum, trauma kelahiran, dan akibat kelainan kongenital. Pada tahun 2015 Angka Kematian Bayi (AKB) secara global mencapai 31,7 per 1000 kelahiran hidup dan angka kematian neonatal 19,2 per 1000 kelahiran hidup, sementara itu angka kematian bayi untuk negara berpenghasilan menengah kebawah sendiri mencapai 40 per 1000 kelahiran hidup dan angka kematian neonatal 25,8 per 1000 kelahiran hidup, sedangkan negara berpenghasilan tinggi hanya memiliki angka kematian bayi 5,8 per 1000 kelahiran hidup dan angka kematian neonatal 3,7 per 1000 kelahiran hidup. Pada periode intrapartum dan neonatus awal merupakan masa yang sangat berbahaya bagi bayi dan penelitian menunjukan bahwa 50% kematian bayi terjadi pada periode ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor penyebab kejadian kematian neonatus di Puskesmas Darussalam. Penelitian ini adalah deskriptif dengan metode analisis linier berganda. Populasi penelitian adalah 1927 kematian neonatus pada tahun 2012 sampai dengan 2016 di Puskesmas Darussalam Medan. Hasil penelitian adalah (1) Jumlah kematian neonatus dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2016 yaitu 1927 (2) Berdasarkan hasil analisa karakteristik yang didapatkan faktor penyebab kejadian kematian neonates. Dari hasil analisis diskriptif didapatkan diagnosa faktor penyebab kematian neonatus di Puskesmas Darussalam Medan secara berurutan dari terbesar ke terkecil adalah BBLR, asfiksia, sepsis. Penyebab kematian terbanyak di Puskesmas Darussalam Medan adalah asfiksia dan terendah dengan penyebab sepsis.