Pemanfaatan Tumbuhan Air Eceng Gondok (Eichornia crassipes), Melati Air (Echinodorus paleafolius) dan Selada Air (Pistia stratiotes L.) terhadap Penurunan Kadar Pencemar Limbah Cair Industri Tahu

Abstract

Tofu made from soy is a traditional food for most Indonesian people. The t~fu industry throughout Indonesia still uses simple technology, so that water and rmt· material efficiency is still low and the level of waste production is also high. The human resources involved are generally relatively low-educated, and do not perform waste treatment. Locations in the middle of settlements create problems 1-Jlith local communities. Waste water pollution with low dissolved oxygen content, water becomes dirty, and odor. The purpose of the research is to improve the quality of liquid waste water by looking at the role of test plants (water hyacinth, water jasmine and lettuce water by phytoremediation process in lowering pollutant level, held at Greenhouse Faculty of Agriculture, University of Sumatera Utara Medan.from July 2016 until April 2017, using factorial randomized block design with 2 factors of treatment ie tofu waste with three levels; LO (control/ clean water), LI {25% concentration waste) and L2 (50% concentration waste), plant species with 4 levels; TO (control I without plant), Tl (water hyacinth). T2 (water jasmine) and T3 (lettuce water). The parameters observed were BOD (m~ I L), COD (mg IL), TSS (mg/ L), NH3N (mg/ L), pH, waste, odor and dry weight (grams). The results showed that the three test plants could be used for phytoremediation process, to.fu waste, 25% waste concentration with the best lettuce water in reducing the pollutant level of tofu waste

Tahu terbuat dari kedelai merupakan makanan traclisional bagi kebanyakan masyarakat Indonesia. Industri tahu yang berada diseluruh wilayah Indonesia masih menggunak:an teknologi sederhana, sehingga efisiensi air dan bahan baln.1 masih rendah dan tingkat produksi limbah juga tinggi. Sumber daya manusia yang terlibat umumnya berpendiclikan relatif rendah, dan tidak melakukan pengolahan limbah. Lokasi yang berada ditengah permukiman menciptakan masalah dengan masyarakat setempat. Polusi air limbah dengan kadar oksigen terlarut rendah, air menjacli kotor, dan berbau. Tujuan dari penelitian adalah Meningkatkan kualitas air limbah cair tahu dengan melihat peran tanaman uji ( eceng gondok, melati air dan selada air) dengan proses fitoremediasi dalam menurunkan kadar pencemar, dilaksanakan di Rumah Kaea Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara Medan dari bulan Juli 2016 sampai April 2017, menggunak:an rancangan acak kelompok faktorial dengan 2 faktor perlakuan yakni limbah tahu dengan tiga taraf; LO (kontroV air bersih), LI (limbah konsentrasi 25%) dan L2 (limbah konsentrasi 50% ), jenis tanaman dengan 4 taraf~ TO (kontrol/ tanpa tanaman ), TI (eceng gondok), T2( melati air) dan T3(selada air). Parameter yang diamati adalah kadar BOD (mg/L), COD (mg/L), TSS (mg/L), NH3N (mg/L), pH, warna limbah, bau limbah dan bobot kering tanaman (gram). Hasil penelitian menunjukkk:an bahwa ketiga tanaman uji dapat cligunakan untulc proses fitoremediasi limbah tahu, konsentrasi limbah 25% dengan tanaman selada air yang paling baik dalam menurunkan kadar pencemar limbah tahu