Identifikasi Dini Tipe Buah Kelapa Sawit (Elaeis guineensis) Menggunakan Teknik Kromatografi Lapis Tipis Dua Dimensi

Abstract

The problems that have been faced by oil palm breeders are the length of time and high costs. It takes at least 5-8 years to ensure the type of oil palm fruit before used as a seed parent. It is therefore not effectively coupled with

maintenance costs and higly the production. This study tried to use two- dimensional thin layer chromatography (2D-TLC) to identify differences chain- length of polyisoprenoid alcohol among the fruit types, namely Dura, Pisifera and

Tenera. Samples of leaves and fruit on each fruit type that has been identified through direct determination, the plant nurseries, commercial seed and unkwon type o_f palm oil. The results showed that two-plate TLC chromatograms o_f hexane extracts of polyisoprenoids easily identified the fruit type of Dura compared to Tenera and Pisifera because Dura had no long chain poliprenol of C90 and more. While Pisifera and Tenea was distinguished based on the composition of the carbon chain-length of dolichol and poliprenol. In Pisifera there were no poliprenol molecules of C60 and Cl 05 and dolichol of Cl 10, which those compound belong to Tenera. To confirm our finding, cluster analysis was drawn using UPGMA method. Dendrogram showed that the three types of oil palm are grouped by each of fruit type, suggested that palm fruit of polyisoprenoid are chemotaxomically significant

Permasalahan yang dihadapi oleh para pemulia kelapa sawit adalah waktu yang lama dan biaya yang tinggi. Dibutuhkan waktu 5-8 tahun hanya untuk memastikan tipe buah kelapa sawit sebelum digunakan sebagai induk. Hal ini tidaklah efektif ditambah lagi dengan tingginya biaya perawatan dan produksi. Penelitian ini mencoba menggunakan teknik kromatografi lapis tipis dua dimensi (2D-KLT) untuk mengidentifikasi perbedaan panjang rantai poliisoprenoid alkohol diantara tipe buah yaitu Dura, Pisifera dan Tenera. Sampel daun dan buah diambil pada tanaman yang telah diidentifikasi tipe buahnya melalui determinasi langsung, sampel daun pada bibitan, sampel daun pada kelapa sawit yang tidak diketahui tipe buahnya dan kecambah komersial. Hasilnya menunjukkan bahwa kromatogram 2D-KL T dari poliisoprenoid ekstrak heksan dapat dengan mudah mengidentifikasi tipe buah Dura dibandingkan T enera dan Pisifera karena Dura tidak memiliki rantai panjang poliprenol C90 dan lebih. Sementara Pisifera dan Tenera dapat dibedakan berdasarkan komposisi panjang rantai karbon dari dolichol dan poliprenol. Pada Pisifera tidak terdapat molekul poliprenol C60 dan C 105 serta dolichol C 110, sementara senyawa tersebut dimiliki oleh Tenera. Untuk mengkonfirmasi temuan kami, analisis kluster dibuat dengan menggunakan metode UPGMA. Dendogram menunjukkan bahwa ketiga tipe buah mengelompok pada masing-masing tipe buah, sehingga dapat disimpulkan bahwa poliisoprenoid pada kelapa sawit merupakan penanda kemotaksonomi yang signifikan