Analisis Laju Angkutan Sedimen untuk Perencanaan Kantong Lumpur pada D.I. Perkotaan Kabupaten Batubara
Abstract
Sungai adalah jalan air alami yang mengalir ke laut atau danau atau ke
sungai yang lain. Selain mengalirkan air, sungai juga mengalirkan sedimen dan
polutan. Sedimentasi adalah proses pengendapan material yang terangkut oleh
aliran dari bagian hulu. Proses sedimentasi meliputi proses erosi, angkutan
(transport), pengendapan (deposition), dan pemadatan (compaction) dari
sedimentasi itu sendiri. Sedimentasi sungai juga berpengaruh terhadap daerah
irigasi. Lokasi penelitian adalah Daerah Irigasi Perkotaan yang teletak pada
Kabupaten Batubara Provinsi Sumatera Utara, dan letak koordinat bendung (weir)
3°15’34,9” LU dan 99°20’56.8” BT. Bendung Gerak Perkotaan dibangun tahun
1985 memiliki 5 pintu. Dari hasil survei awal, tinggi sedimen pada saluran primer
mencapai 0,8 m. Pada saluran primer Sta ± 10 km sudah tidak mampu lagi
mensuplai air. Maka dengan areal irigasi ± 3.350 Ha diperkirakan akan berkurang
suplai air, terutama di hilir areal.
Penelitian ini dilakukan dengan menganalisa prediksi erosi yang terjadi
pada DAS Bah Bolon dengan menggunakan metode USLE dan menghitung
sedimentasi pada DAS Bah Bolon. Lalu menganalisa laju angkutan sedimen dan
menghitung volume sedimen yang masuk ke dalam saluran irigasi Perkotaan
dengan menggunakan estimasi sedimen metode Yang’s, metode Engelund and
Hansen, metode Shen and Hung, dan dengan metode Meyer Petter Muller (MPM).
Kemudian dihitung berapa besar panjang dan lebar kantong lumpur sehingga
dapat menampung besarnya sedimen yang masuk ke dalam jaringan irigasi
Perkotaan
Hasil perhitungan yang dilakukan didapat bahwa besarnya erosi yang
terjadi pada DAS Bah Bolon mencapai 31,331 ton/ha/tahun atau sebesar
3.574.604,08 ton/tahun dengan sedimentasi yang dihasilkan adalah sebesar
300.606,98 ton/tahun. Estimasi sedimen metode Yang’s didapat hasil sedimen
18,888 ton/hari, dengan metode Engelund and Hansen didapat hasil sedimen
15,341 ton/hari, dengan metode Shen and Hung didapat hasil sedimen 0,448
ton/hari, dengan metode Sampling Meyer, Petter, and Muller (MPM) didapat hasil
sedimen 33,385 ton/hari.
Maka dapat disimpulkan bahwa angkutan sedimen yang masuk ke saluran
irigasi Perkotaan adalah 4,054 % dari yang dihasilkan DAS Bah Bolon. Metode
estimasi angkutan sedimen yang dipakai dalam perhitungan muatan sedimen
saluran irigasi Perkotaan adalah metode Sampling Meyer, Petter, and Muller
karena hasilnya lebih memungkinkan dan jumlah muatan sedimen yang dihasilkan
lebih besar daripada metode lainnya. Dari jumlah muatan sedimen maka didapat
volume kantong lumpur Daerah Irigasi Perkotaan adalah 200 m3
, dengan dimensi
kantong lumpur adalah panjang 54 m dan lebar 6,6 m, dan kedalaman kantong
lumpur pada saat kosong adalah 0,4525 m.
Collections
- Undergraduate Theses [1513]