dc.description.abstract | Banjir merupakan bencana alam yang terjadi akibat ketidakmampuan saluran suatu wilayah menampung tingginya curah hujan di wilayah tersebut. Salah satu solusi untuk mengatasi masalah banjir tersebut adalah dengan membuat kolam retensi. Kolam retensi merupakan kolam/waduk penampungan air hujan dalam jangka waktu tertentu, berfungsi untuk memotong puncak banjir yang terjadi dalam badan air/sungai.
Penelitian ini mengambil lokasi di desa Blang Beurandang, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh, pada sungai Krueng Leuhan yang merupakan anak sungai Krueng Mereubo. Analisis perhitungan debit banjir menggunakan metode HSS Nakayasu serta metode Muskingum untuk analisis kapasitas kolam retensi.
Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan metode HSS Nakayasu diperoleh debit banjir sebesar 207,752 m3/dtk untuk kala ulang 25 tahun, kapasitas sungai sebesar 45,433 m3/dtk, dan volume kapasitas kolam retensi dengan metode Muskingum sebesar 277.174,343 m3. Dengan direncanakan kolam tampungan tanpa pompa serta kedalaman kolam direncanakan sedalam 3 m, luasan kolam yang dibutuhkan seluas 9,3 Ha. Sedangkan pintu air yang dibutuhkan sebanyak 4 pintu dengan lebar tiap pintu 2,97 m dan tinggi 2 m.
Dari perhitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa kapasitas kolam retensi yang dibutuhkan adalah seluas 9,3 Ha serta 4 pintu air untuk mendukung proses inflow dan outflow debit banjir pada kolam retensi tersebut | en_US |