Show simple item record

dc.contributor.advisorGinting, Makmur
dc.contributor.authorBahri, Syamsul
dc.date.accessioned2023-01-17T02:48:54Z
dc.date.available2023-01-17T02:48:54Z
dc.date.issued2016
dc.identifier.urihttps://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/80604
dc.description.abstractKebutuhan akan sumber daya air pada saat ini cenderung meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk sehingga terjadi ketidakseimbangan dalam memenuhi kebutuhan di sektor pertanian. Air tanah adalah salah satu sumber mata air yang digunakan untuk air irigasi di sejumlah lahan pertanian di sekitar wilayah tersebut. Lokasi studi penelitian berada di Kawasan Desa Huta Parik Kecamatan Ujung Padang Kabupaten Simalungun. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder kemudian dianalisis dengan analisis hidrologi dan analisis hidrolika. Pengukuran di lapangan yang dilakukan adalah pengukuran debit air tanah. Pengukuran dilakukan menggunakan data sumur yang telah dikumpulkan yaitu data permeabilitas, data pemompaan dan penurunan muka air tanah. Menghitung besarnya kebutuhan air irigasi dengan menggunakan metode analisa kebutuhan air irigasi dan metode Neraca air, dari hasil analisis didapat besarnya kebutuhan air irigasi yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan air irigasi Huta Parik. Berdasarkan penelitian ini wilayah potensi air tanah Desa Huta Parik Kecamatan Ujung Padang memiliki potensi air tanah sedang pada akuifer dangkal dan tinggi pada akuifer dalam. Sistem akuifer didaerah Simalungun dikelompokkan menjadi akuifer dangkal (akuifer bebas) dan akuifer dalam (akuifer tertekan), namun pada daerah Huta Parik termasuk kedalam jenis sistem akuifer bebas (unconfined akuifer). Akuifer dangkal terdapat pada kedalaman antara 3,0 - 45,0 mbmt dengan ketebalan akuifer yang tidak merata di semua tempat, umumnya kurang dari 15,0 m. Tercatat MAT berkisar antara 3,0 - 10 mbmt. Berdasarkan perhitungan melalui data pemompaan dan penurunan muka air tanah debit optimal air tanah yang didapat yaitu sebesar 0,005 m3/s, sedangkan debit maksimumnya 0,0136 m3/s. Berdasarkan metode Neraca air, curah hujan rata-rata tahunan yang berlangsung didaerah penyelidikan sebesar 2988,85 mm/tahun kemudian air hujan yang masuk kedalam tanah sebesar 670,45 mm/tahun atau 22,43% dari jumlah curah hujan rata-rata tahunan. Dengan demikian air yang masuk kedalam tanah dengan luas 0,3425 km2 diperkirakan sekitar 0,229 juta m3/tahun. Jadi dapat disimpulkan bahwa debit yang keluar masih dapat mencukupi untuk keperluan air irigasi Huta Parik yaitu rata-rata sebesar 0,0243 m3/s maupun untuk keperluan air penduduk setempat. Petani di Desa Huta Parik memilih Alternatif-2 dimana masa tanam dimulai awal Desember berdasarkan turun temurun dengan kebutuhan air sebesar 0,0219 m3/det. Dari hasil penelitian juga didapat bahwa kondisi dan klasifikasi sumur didaerah Huta Parik saat ini kurang diperhatikan sehingga efektifitas air tanah yang keluar kurang efektif, hal ini terlihat dari kondisi sumur dan bak penampungan air yang tidak terawat. Namun demikian jumlah air tanah yang dihasilkan sampai saat ini masih dapat mencukupi kawasan irigasi Huta Parik yang luasnya sebesar 34,25 ha.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectAnalisaen_US
dc.subjectDebit air tanahen_US
dc.subjectKebutuhan airen_US
dc.subjectAkuiferen_US
dc.subjectEfektifitasen_US
dc.subjectHuta Pariken_US
dc.titleAnalisis Pemanfaatan Air Tanah untuk Keperluan Air Irigasi di Kawasan Desa Huta Parik Kecamatan Ujung Padang Kabupaten Simalungunen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM100404020
dc.identifier.nidnNIDN0001125505
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI22201#Teknik Sipil
dc.description.pages128 Halamanen_US
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record