Pengaruh Penggunaan Pasir Pantai Sebagai Pengganti Agregat Halus Pada Balok Beton Bertulang
View/ Open
Date
2012Author
Iskandar, Iskandar
Advisor(s)
Karolina, Rahmi
Metadata
Show full item recordAbstract
Dalam peraturan SNI 03-6861.1-2002, disebutkan bahwa agregat halus yang
digunakan pada struktur beton bertulang sebaiknya menggunakan pasir biasa ( pasir
sungai ). Akan tetapi, apabila terjadi situasi darurat seperti pada daerah pasca
gempabumi dan Tsunami, sangat sulit untuk menemukan agregat halus sebagai
bahan pengisi beton. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana
pengaruh penggunaan pasir pantai sebagai alternatif agregat halus pada beton
bertulang dibandingkan dengan pasir biasa, terutama pada pelaksanaan pembangunan
yang berada pada daerah pantai apabila pada suatu hari terjadi situasi darurat seperti
bencana alam gempa bumi dan Tsunami di daerah Perbaungan, Pantai Cermin,
Sumatera Utara, dimana pasir yang paling banyak tersedia di daerah pantai adalah
berasal dari pantai itu sendiri. Percobaan ini terinspirasi dari bencana alam yang
terjadi di Pulau Nias, Sumatera Utara dan Pulau Simeulue, Nanggroe Aceh
Darussalam pada tanggal 28 Maret 2005 yang pusat gempanya berada pada 2° 04′
35″ U 97° 00′ 58″ T, 30 km di bawah permukaan Samudra Hindia, 200 km sebelah
barat Sibolga, Sumatera Utara dan berkekuatan 8,7 Skala Richter ( SR ). Berhubung
lokasi Pantai Cermin dan Pulau Nias sama – sama berada pada wilayah rawan
terhadap bencana gempa bumi dan Tsunami, maka dalam eksperimen ini akan
dilakukan pengujian pada benda uji silinder dan balok dengan menggunakan pasir
pantai sebagai agregat halus. Pada percobaan ini, penulis akan membandingkan
kandungan kimiawi, kuat tekan, elastisitas, kuat tarik belah silinder beton, lendutan,
regangan, dan pola retak pada beton. Untuk pengujian kuat tekan, elastisitas, dan
kuat tarik belah, penulis menggunakan sampel silinder beton dengan diameter 15 cm
dan tinggi 30 cm dengan mutu beton f’c = 20 MPa. Sedangan untuk pengujian
lendutan, regangan, dan pola retak, penulis menggunakan sampel balok bertulangan
tarik 3 D 10 saja dengan ukuran 20 cm x 30 cm x 320 cm dengan mutu beton f’c =
20 Mpa juga. Penurunan kuat tekan rata – rata pada beton dengan agregat halus pasir
pantai dibandingkan dengan beton dengan agregat halus pasir biasa adalah 13,583 %.
Dalam pengujian flexure beton, balok beton dengan agregat halus pasir biasa dapat
menahan beban lebih tinggi daripada balok beton dengan agregat halus pasir pantai.
Dan panjang retak balok dengan agregat halus pasir pantai lebih besar daripada
panjang retak balok dengan agregat halus den gan agregat halus pasir biasa.
Collections
- Undergraduate Theses [1513]