Show simple item record

dc.contributor.advisorJaya, Teruna
dc.contributor.authorSiregar, Rafuad Torumuda
dc.date.accessioned2023-01-20T08:41:21Z
dc.date.available2023-01-20T08:41:21Z
dc.date.issued2016
dc.identifier.urihttps://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/80811
dc.description.abstractSatu diantara pokok permasalahan di daerah perkotaan dalam hal pengadaan air bersih adalah ketidakseimbangan pelayanan pengadaan air yang tidak merata di berbagai tempat. Sebagaimana terjadi di daerah Kecamatan Medan Sunggal yang pada saat beban puncak, yakni antara jam-jam tertentu pelayanan air bersih dirasa kurang memuaskan. Oleh sebab itu perlu diadakan evaluasi jaringan pipa di daerah tersebut dan proyeksi kebutuhan airnya dengan cara pemodelan menggunakan bantuan software EPANET 2.0. Metode penelitian yang digunakan adalah, terlebih dahulu mengumpulkan data yang dibutuhkan baik primer dan sekunder, kemudian menghitung banyaknya penduduk yang ada di kecamatan medan sunggal dengan menggunakan persamaan geometrik setelah itu ditentukan kebutuhan airnya untuk sektor domestik dan non domestik sampai tahun 2064. Untuk analisa jaringan pipa diambil sampel yaitu Perumahan Graha Sunggal yang mana jaringan pipanya dilakukan analisa menggunakan analisis Program EPANET 2.0, setelah itu dilakukan perbandingan menggunakan metode Hardy Cross. Dalam analisa yang dilakukan untuk mencari kebutuhan air bersih Kecamatan Medan Sunggal pada tahun 2064, seluruh proyeksi jumlah pengguna air bersih di sektor domestik dan non domestik dikalikan dengan standard pemakaian yang telah ditetapkan oleh Dirjen Cipta Karya. Untuk analisa hidrolik dengan mengunakan metode Hardy Cross menggunakan rumus koefisien Hanzen William. Berdasarkan hasil penelitain ini didapat proyeksi jumlah penduduk pada tahun 2064 sebanyak 154.380 jiwa dan debit air yang dibutuhkan untuk sektor domestik dan non domestik adalah sebesar 350,530 l/s. Jika dibandingkan dengan kapasitas produksi air bersih IPA Sunggal yang sebesar 1.800 l/s maka pasokan air bersih untuk kecamatan medan sunggal masih terbilang aman. Didapat rata-rata selisih perbandingan antara perhitungan menggunakan EPANET 2.0 dan metode Hardy Cross untuk headloss adalah 0.61 dan untuk debit adalah 0,002271m3 /s. Pada jaringan pipa Perumahan Graha sunggal headloss tertinggi yang terjadi adalah 0.62 m, kecepatan tertinggi adalah 0,12 m/s dan debit tertinggi adalah 0,68 L/s.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectMedan Sunggalen_US
dc.subjectAir bersihen_US
dc.subject2064en_US
dc.subjectEPANET 2.0en_US
dc.subjectJaringan Pipaen_US
dc.titleAnalisa Sistem Pemipaan Penyediaan Air Bersih Pada Kecamatan Medan Sunggal Kota Medan dan Kebutuhannya Pada Tahun 2064en_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM090404034
dc.identifier.nidnNIDN8864750017
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI22201#Teknik Sipil
dc.description.pages102 Halamanen_US
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record