• Login
    View Item 
    •   USU-IR Home
    • Faculty of Agriculture
    • Department of Agrotechnology
    • Master Theses
    • View Item
    •   USU-IR Home
    • Faculty of Agriculture
    • Department of Agrotechnology
    • Master Theses
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Penggunaan Abu Tandan, Rhizobia dan Jamur Pelarut P untuk Meningkatkan Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Jagung dan Kedelai yang Ditanam dengan Sistem Tumpang Gilir (Relay Cropping) di Tanah Ultisol Tambunan-A

    View/Open
    Fulltext (10.18Mb)
    Date
    1998
    Author
    Utomo, Budi
    Advisor(s)
    Hanafiah, Asmarlaili Sahar
    Dardak, Abu
    Oeliem, T M Hanafiah
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Tanah-tanah di Indonesia pada umunnya bereaksi m:rsam yang disebabkan tingginya curah hujan mengakibatkan pencucian basa-basa. Di samping itu kandungan unsur t"prn seprti Al# dan Fe$ tingi yang mengikat fosfat ke dalam bentuk Al-P dan Fe-P sehingga fosfat tidak tersedia bagi tanaman. Di lain pihak akibat kernasaman tanah sehingga kandungan unsur hara menjadi rendatr seeerti hara N, P dan K. Kebanyakan petani hingga kini masih m€ngusahakan lahan pertaniannya dengan p€nafturum secara monokultur. Akibat ketidak pastian harga, petani seringkali terpaksa harus menjual hasil pertaniannya dengan harga rendalr- Unhrk itu maka saya ingin membantu petani mengatasi masalah yang sering terjadi ini. Salah satunya adalah dengan menerapkan sistern penanaman secara tumpang gilir. Sehingga diharapkan dalam satu musim tanam dapat diperoleh dua komoditi. Dengan demikian apabila harga salatr satu komoditi jatuh, maka petani masih dapat berharap pada komodiri yang kedua. Tujuan penelitian ini adalah (1) Unn* mengetahui pe,nganrh abu tandan kelapa sawit terhadap serapan hara dan produksi tanaman kedelai dan jagung yang ditanam dengan sistem trmrpang gilir. (2) Unn* mengetahui pengaruh rtrizobia terhadap serapan hara dan prodr*si tanaman kedelai dan jagung yang diunam deirgan sistsrn tumpang gilir. (3) Untuk mengetahui penganft janur pelarut P terhadap s€rapan hara dan produksi tanaman kedelai dan jagpng yang ditanam secara tumpang gilir. (a) Untuk mengetahui interaksi pengaruh abu tandan kelapa sawit, rfiizobia dan jamur pelarut P terhadap serapan hara dan produksi tanaman kedelai dan jagung ymg ditanam s€cara tumpang gilir. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Tambunan-A Universitas Sumatera Utara Kecamatan Sei SelapiarL Kabupaten f:nglrat, Sumatera Utara. Adapm di mnlai pada bulan April hingga September 1997. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok @AK) Faktorial dengan 3 faktor prlakuan masing-masing 2 t{af dengan 3 ulangan sehingga keseluruhan penelitian menggunakan (2 x2 x 2) x 3 : 24 petak penelitian. Faktor perlaktwmya adalatr sebagai berikut: (1) Faktor abu tandan kelapa sawiq Erdiri atas 2 tardyaitu: tanpa pemberian abu tandan ' dan dengan pemberian abu tandan (0,1 ton/ha) (2) Fakto,r inokuftmr baktsri bintil akar, terdiri atas 2 taraf yaitrr: tanpa pemberian inokulum Bradyrhiz&ium Jqoniatm dan dengrur pnrberian inokulum Bradyrhizabium Japonicum (srainDPS-I1) (3) Faldor janrur pelarut P, terdiri atas2 taraf yaiUr: tanpa penrberian jamur pelanrt P dan demgan pemberian jamur pelarut P (inokulum JP) [Iasil penelitian menrurjukkan ba]rwa pemberian abu tandan kelapa sawit meningkatkan bfiat kerhg taj* dan akar tanamaU jumlah bintil akar, berat kering bintil akar, serapan N, P, K produ}si dan bobot 100 biji tanaman kedelai yang ditanam secara finnpang glir. Pada tanaman jagrurg juga menunjukkan peningkaUn terhadap berat kering tajuk dan akar tanamarU serapan N, P, K prodr*si dan bobot 100 biji tanaman yang dr'tanam s@ara fimpang glir yang secara statistik peningkatan teisebut nyata. Ino*ulasi fiizobia m€rdngkatkan berat kering tajuk dan akar tanaman, jumlah bintil akar, berat korirg bintil akaa serapan N K prodtrksi dan bobot 100 biji tanaman kedelai yang ditanam secara tumpang gilir. Namun tidak dernikian halnya de,lrgan tanaman iagung; inolarlasi rrnmH^tidak mening[<atkan semua variabel yang diamati. Inokulasi jamur pelarut fosfat menirgka*an berat kering tajuk dan akar tanaman dan serapan P tanaman kedelai yang ditanam secara firmpang glir yang secara statistik nyata. Pada tanaman jagung; inokulasi jarnur planrt fosfat semua variabel yang diamati yang secara statistik nyat4 kecuali pada bobot 100 biji peningkatannya tidak nyata. Interaksi abu tandan kelapa sawit dengan rhizobia meningkatkan secara nyata berat kenng tajuk tanaman darr serapan N tanaman kedelai yang ditanam secara tumpang gilir. Namun pada tanaman jagung" interaksi abu.ianjang kelapa sawit dengan rhizobia tidak meningkatkan sernua variabel yang diamati. Interaksi abu tandan kelapa sawit dengan jamur pelarut fosfat meningkatlian secara nyata serapan N tanaman kedelai yang ditanam secara turnpang gilir. Pada tanaman jagung interaksi abu janjang kelapa sawit dengan jamr.u' pelarut fosfat meningkatkan secara nyata berat kering tajuk tanamarL serapan N dan P tanaman yang ditanam socara tumpang gilir. Interaksi rhizobra dengan jamur plarut fosfat dan interaksi abu tandan kelapa sawig rhizobia dan jamur pelarut fosfat meningkatkan berat kering tajuk dan akar tanaman, jurnkh bintil akaa berat kering bintil akar, serapan N, P, K produksi dan bobot 100 blii tanaman kedelai yang ditaoarn secara tumpang gilir, namun secara statistik tidak nyata. Pada tanaman jatmg juga tidak menrurjufrkan peningl@tan terhadap variabel yangdiamati. Bila dibaodingkan dengan plot monokulhu, maka penanaman kedelai secara monokulhr mernberikan produksi yang leb,ih tinggi dari pada perumanum secara tumpang gilir yaitu: 28.73o/o. Penanaman jagung socaf,a monokultur memberi produksi yang sedikit lebih rendah daripada perumaman dengan sistem trmrpang gilir yaitu: 6.510/o. Produksi total kedelai + jagung/5O m'z hnaman secara monokultur lebih tinggi bila dibandingkan dengan produksi tumpang gilir, rurmun waktu yang dipedukan untuk menghasilkan produksi lebih lama. Berdasarkan hasil penelitian ini maka saya merasa perlu menyarankan agar dilakukannya penelitian lebih lanjut mengenai penamman kedelai dan jagung yang ditarnm secara tumpang gilir dengan jarak tanam jagung yang lebih lebar untuk memberi ruang yang lebih luas bagi kedelai memperoleh sinar matahari hingp akhir masa panennya. Sehingga pada alitrirnya dapat diketahui jarak antaar tanam yang paling tepat unhrk sistem penanaman tumpang gilir antara tanaman kedelai dan jagung
    URI
    https://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/80872
    Collections
    • Master Theses [429]

    Repositori Institusi Universitas Sumatera Utara - 2025

    Universitas Sumatera Utara

    Perpustakaan

    Resource Guide

    Katalog Perpustakaan

    Journal Elektronik Berlangganan

    Buku Elektronik Berlangganan

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV
     

     

    Browse

    All of USU-IRCommunities & CollectionsBy Issue DateTitlesAuthorsAdvisorsKeywordsTypesBy Submit DateThis CollectionBy Issue DateTitlesAuthorsAdvisorsKeywordsTypesBy Submit Date

    My Account

    LoginRegister

    Repositori Institusi Universitas Sumatera Utara - 2025

    Universitas Sumatera Utara

    Perpustakaan

    Resource Guide

    Katalog Perpustakaan

    Journal Elektronik Berlangganan

    Buku Elektronik Berlangganan

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV