dc.description.abstract | Pemakaian insektisida dalam pemberantasan habitat Aedes Aeqypti walaupun sampai saat ini masih efektif, tetapi menimbulkan masalah baru seperti pencemaran lingkungan, matinya hewan non target dan resistensi vektor. Untuk mengatasi masalah ini maka cara Iain dalam pemberantasan habitat Aedes aegypti penular penyakit Demam Berdarah Dengue yang belum ada vaksin maupun obatnya adalah dengan melakukan Praktek Pemberantasan Habitat Aedes Aegypti dengan tanpa memakai insektisida yaitu Pemberantasan Habitat Aedes Aqypti atau dikenal dengan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan mengikut sertakan masyarakat dalam memelihara lingkungan masing-masing untuk memberantas tempat-tempat yang diduga sebagai tempat perkembangbiakan Aedes Aegypti. Untuk terjadi penyakit demam berdarah dengue ini ada hubungan erat antara lingkungan dengan perilaku manusia, oleh karena dalan pemberantasan habitat Aedes Aeqypti ini perlu diketahui faktor-faktor lingkungan, faktor-faktor (karakteristik) individu. Kecamatan Medan Mainun sebagai salah satu kecamatan di Kodya Medan mempunyai angka kesakitan penyakit demam berdarah dengue yang tinggi dibandingkan dengan kecamatan lainnya. Tujuan penelitian adalah untuk mempelajari bagaimana pengaruh karakteristik individu dan lingkungan terhadap praktek pemberantasan habitat Aedes aeqypti. Digunakan survei dengan pendekatan Cross Sectional sedangkan data dianalisa dengan deskriptif dan statistik diuji dengan metode Regresi Ganda dengan metode Step Wise. Dari hasil penelitian diperoleh ada 6 variabel bebas (umur, jenis kelamin, pendapatan, pendidikan, kepadatan hunian dan sikap), diduga mempengaruhi praktek Pemberantasan Aedes Aegypti. Koefisien Regresi (R2) sebesar 0,52681 secara bersama mempengaruhi dengan kemampuan menjelaskan sebesar 52,58 %. Ada 3 variabel bebas yang khas pengaruhnya terhadap Praktek Pemberantasan Aedes Aeqypti yaitu : Variabel pendapatan yang secara mandiri mempunyai kontribusi yang paling besar (0,354323), dengan taraf signifikansi 0,0014. Variabel pendidikan secara mandiri mempunyai pengaruh yang sangat lemah dengan taraf signifikansi sebesar 0,0551. Variabel umur mempunyai kontribusi negatif (-0,055441), sedangkan yang kepadatan hunian rumah sebagai variabel lingkungan yang mempunyai pengaruh dengan koefisien regrasi 0,103565 dengan taraf signifikasnsi sebesar 0,0309. OIeh karena itu sangat perlu dilakukan praktek pemberantasan habitat Aedes aegypti secara berkesinambungan baik oleh masyarakat maupun oleh pemerintah, agar praktek Pemberantasan Aedes Aegypti dapat berhasil dengan baik. Disamping itu dibentuk perhimpunan remaja sadar lingkungan ditiap lingkungan agar planet bumi yang kita cintai ini dapat bebas dari pencemaran bahan kimia sebagai insektisida | en_US |