Analisis Implementasi Model Pendidikan Multikultural di SMA Yayasan Perguruan Sultan Iskandar Muda di Kota Medan
View/ Open
Date
2018Author
Sinaga, Salamat
Advisor(s)
Sismudjito
Sitorus, Henry
Metadata
Show full item recordAbstract
Penelitian ini membahas tentang analisis implementasi model pendidikan multikultural di SMA Yayasan Perguruan Sultan Iskandar Muda (YPSIM) di Kota Medan. Menggunakan teori-teori pendidikan dengan pendekatan konsep-konsep pendidikan multikultural di sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi model pendidikan di sekolah tersebut yang sudah berjalan selama ini. Menggunakan metode penelitian kualitatif, dimana peneliti langsung mengamati dengan orang yang diteliti dan mencoba menganalisis setiap pengalaman subjektif dan objektif dalam pendekatan sosiologis. Lokasi penelitian ini adalah di Kota Medan.
Informan kunci pada penelitian ini adalah Ketua YPSIM dan pejabat struktural di sekolah, sementara informan tambahan adalah guru, staf dan siswa. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa dalam penerapan kurikulum nasional berbasis pendidikan multikultural, SMA YPSIM melakukan rekayasa sosial pendidikan dengan pendekatan whole school approach, dimana sekolah harus diawali memiliki visi dan misi serta kebijakan sekolah yang kemudian mengintegrasikan konsepsi kepemimpinan dan managemen, kapasitas dan budaya, aktivitas peserta didik, kolaborasi dengan masyarakat luas serta kurikulum dan pengajaran.
Hambatan dan tantangan dalam penerapan model pendidikan multikultural di sekolah SMA YPSIM antara lain pemahaman guru dalam menyusun perangkat pebelajaran, materi pelajaran eksakta yang sulit maencari materi yang tepat dalam implementasi nilai-nilai multikultural, keterbatasan waktu dan tim pengembangan dalam memberikan pelatihan pada guru, sulitnya metode yang cocok dalam mempraktekkan pelajaran yang terintegrasi dengan nilai-nilai multikutural, serta sulitnya mencari cara yang kreatif dan inovatif dalam penyampaian materi pembelajaran. Implementasi yang dihasilkan dalam penerapan model pendidikan multikultural di sekolah ini yakni jarang ditemukan perselisihan maupun konflik siswa yang dilatarbelakangi oleh adanya perbedaan agama, ras, suku, budaya dan status sosial ekonomi, siswa berbaur di dalam kelas dan di luar kelas, khusus siswa yang berasal dari etnis Tionghoa belum sepenuhnya dapat meninggalkan bahasa ibu di jam istirahat sekolah ketika bertemu dengan satu etnis dengannya meskipun di didalam kelas sudah tidak lagi digunakan. This research abalyzes the implementation of multicultural education model in SMA YPSIM (Senior High School Sultan Iskandar Muda), Medan. It applies theories of education with conceptual approach of multicultural education at school. The objective of the research is to analyze the implementation of the educational model that has been applied in YPSIM. The research employs qualitative method, in which the researcher directly observes the studied object and analyzes every subjective and objective experience in sociological approach. The research location is Medan.
The key informant is the Head of YPSIM abd structural officials of the school and some additional informants, namely teachers, staffs and students. The results of the reearch discover that in the implementation of multicultural education based-national curriculum, SMA YPSIM makes educational social engineering with whole school approach, in which the school was initiated with having vission, mission and school policy that are integrated with conception of leadership and management, capacity and culture, students’ activities, collaboration with society and curriculum and teaching.
The obstacles in the implementation of multicultural education model at SMA YPSIM are teachers’ understanding in organizing learning device, science lesson material; it is difficult to find proper materials to implement multicultural values, time limitation and development team to provide trainings to the teachers; it is difficult to find proper method to put lessons into practice which is integrated with muticultural values, and to fine creative and innovative way to deliver learning materials, The results of the implementation of multicultural education in this school are that students’ conflict are rarely caused by their differences in religion, race, ethnic, culture and economic social status. The students mingle inside and outside classrooms. However, students from Chinese ethnic, they still cannot fully use other languages but their mother tongue language during break time at school or when they meet their friends from the same ethnic, but they do not do it inside classroom.
Collections
- Master Theses [67]