Penambahan Faktor Risiko Penyakit Jantung Koroner pada Nilai Diagnostik Duke Treadmill Score untuk Mendeteksi Kompleksitas Lesi Arteri Koroner pada Penderita dengan Angina Pektoris Stabil

Abstract

Latar Belakang : Penyakit jantung koroner (PJK) masih merupakan penyebab kematian utama di dunia. Terdapat berbagai faktor risiko terjadinya aterosklerosis yang mendorong terjadinya PJK. Duke Treadmill Score (DTS) diketahui dapat menunjukkan stratifikasi prognostik dan memiliki nilai diagnostik dalam memprediksi jumlah arteri koroner yang terlibat pada populasi penderita dengan penyakit jantung iskemik. Namun, DTS tidak menggambarkan peran faktor risiko penyakit jantung koroner terhadap kompleksitas lesi arteri koroner. Penelitian ini bertujuan untuk menambahkan faktor risiko penyakit jantung koroner pada nilai DTS untuk mendeteksi kompleksitas lesi arteri koroner penderita angina pektoris stabil. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian potong lintang terhadap penderita angina pektoris stabil yang datang ke poliklinik Rumah Sakit Haji Adam Malik Medan sejak Januari 2017 sampai Februari 2018. Penderita yang telah dilakukan uji latih jantung dan angiografi koroner, dan memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dimasukkan ke dalam penelitian. Dilakukan pemeriksaan EKG dan pencatatan faktor risiko penyakit jantung koroner. Penilaian DTS dilakukan berdasarkan uji latih jantung dan skor SYNTAX berdasarkan hasil angiografi koroner. Dilakukan uji diagnotik untuk menilai sensitivitas dan spesifisitas penambahan faktor risiko PJK untuk mendeteksi kompleksitas lesi arteri koroner Hasil : Dari 76 orang penderita angina pektoris stabil, didapatkan 55 orang dijumpai dengan SYNTAX rendah dan 21 orang dengan SYNTAX tinggi. DTS dibagi dalam 3 kelompok yaitu ringan (>-10), sedang(-10 sampai dengan -13,5), dan berat (≤- 13,6) berdasarkan titik potong kurva ROC. Faktor risiko PJK dibagi ke dalam 3 kelompok, yaitu ringan (≤3 faktor risiko), sedang (4-6 faktor risiko), dan berat (7 faktor risiko) berdasarkan titik potong kurva ROC, kemudian dinilai hubungannya dengan SYNTAX yang telah dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu SYNTAX rendah dan tinggi. Hasil uji diagnostik menunjukkan penambahan faktor risiko pada nilai DTS untuk mendeteksi kompleksitas lesi arteri koroner memiliki sensitivitas dan spesifisitas yang lebih besar dibandingkan DTS tanpa penambahan faktor risiko PJK, yaitu 95% dan 89%. Kesimpulan : Berdasarkan hasil analisis pada penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa penambahan faktor risiko penyakit jantung koroner pada nilai diagnostik DTS dapat mendeteksi kompleksitas lesi arteri koroner

Background : Coronary heart disease (CHD) is still the leading cause of death in the world. There are various risk factors for atherosclerosis leading to CHD. Duke Treadmill Score (DTS) is known to demonstrate prognostic stratification and has a diagnostic value in predicting the number of coronary arteries involved in patient populations with ischemic heart disease. However, DTS does not describe the role of risk factors for coronary heart disease to the complexity of coronary artery lesions. This study aims to add risk factors for coronary heart disease on DTS value to detect the complexity of coronary artery lesions with stable angina pectoris. Metode : This study was cross sectional study in stable angina pectoris patient who come to Haji Adam Malik Hospital Medan since January 2017 until February 2018. Patients who have done treadmill test and coronary angiography, and fulfill inclusion and exclusion criteria are included in the study. ECG examination and recording of risk factors for coronary heart disease were done. DTS assessment was performed based on treadmill test and SYNTAX score based on coronary angiography results. Diagnostic tests were performed to assess the sensitivity and specificity of the addition of CHD risk factors to detect the complexity of coronary artery lesions Result : Of the 76 people with stable angina pectoris, 55 people were found with low SYNTAX and 21 people with high SYNTAX. DTS is divided into 3 groups: mild (> -10), moderate (-10 to -13.5), and severe (≤-13.6) based on the cutt off of the ROC curve. Risk factors for CHD are divided into 3 groups, mild (≤3 risk factor), moderate (4-6 risk factor), and severe (7 risk factor) based on the cutt off of the ROC curve, then assessed the relationship with SYNTAX which has been divided into 2 groups, low SYNTAX and high SYNTAX. Diagnostic test results show the addition of risk factors of CHD to DTS to detect the complexity of coronary artery lesions have greater sensitivity and specificity than DTS without the addition of risk factors of CHD, 95% and 89%. Conclusion : Based on the results of the analysis in this study, it can be concluded that the addition of risk factors for coronary heart disease on DTS can detect the complexity of coronary artery lesions.