dc.description.abstract | Penelitian ini bertujuan menganalisa komunikasi dalam proses negosiasi jasa
layanan wisata, faktor pendukung dan penghambat dalam proses negosiasi dan
menemukan model komunikasi pelaku usaha pariwisata terhadap wisatawan yang
berkunjung di Kepulauan Banyak, Aceh Singkil. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Data
dikumpulkan selama 3 bulan dengan metode wawancara mendalam, observasi
partisipan dan dokumentasi terhadap 12 orang informan pelaku usaha pariwisata,
wisatawan dan tokoh masyarakat. Teknik analisis data mengikuti Miles dan
Huberman yaitu reduksi data, penyajian data, kesimpulan. Hasil penelitian
menunjukkan (1) Negosiasi jasa layanan wisata yang dilakukan pelaku usaha
pariwisata didasari motif ekonomi. (2) Proses komunikasi dalam konteks
negosiasi berlangsung dengan 2 cara, yaitu bertatap muka langsung dan melalui
media (handphone, email, whatsApp, facebook dan instagram). (3) Faktor
pendukung yang ditemui saat melakukan negosiasi adalahkepercayaan, adanya
kemampuan dan kemauan menggunakan media pendukung, memberikan nilai
tambah terhadap jasa yang ditawarkan dan kemampuan berbahasa Inggris.(4)
Faktor penghambat dalam proses negosiasi yaitu adanya kesalahpahaman
informasi, keterbatasan berbahasa Inggris dan tidak ada standar harga jasa wisata.
(5) Model komunikasi yang berlangsung antara pelaku usaha pariwisata dengan
wisatawan adalah mengadopsi model komunikasi konvergensi oleh Kincaid dalam
bentuk transaksional, menempatkan pelaku usaha pariwisata dan wisatawan
memiliki posisi dan tanggungjawab yang sama dalam memberikan makna pesan
yang berarti agar terjadi kesepakatan. | en_US |
dc.description.abstract | The objective of the research was to analyze communication in the process of
negotiation of tourism service, enabling and inhibiting factors in the process of
negotiation, and to find communication model of tourism business people on
tourists who visited KepulauanBanyak (Banyak Islands), Aceh Singkil. The
research used qualitative method with phenomenological approach. The data
were gathered in 3 months, using in-depth interviews,observation, and
documentary study on 12 informants astourism business people, tourists, and
public figures. The gathered data were analyzed by following Miles and
Huberman (reduction, presentation, and conclusion). The result of the research
showed that (1) negotiation of tourism service done by tourism business people
wasbased on economic motifs, (2) communication process in the context of
negotiation was done in 2 ways: direct face-to-face and through media
(cellphones, e-mail, whatsApp, facebook and instagram), (3) enabling factors in
negotiation were trust, capability, and willingness of using supporting media, and
value-added for the service offered and the capacity to speak English, (4)
inhibiting factors in the process of negotiation was misunderstanding of
information, lack of English, and no standard for the fee of service, and (5)
communication model between tourism business people and tourists was done by
adopting convergence communication model by Kincaid in the form of
transactional, tourism business people and tourists have the same position and
responsibility in giving the meaning of messages for the consensus. | en_US |