Pengaruh Suhu terhadap Kekuatan Dielektrik berbagai Minyak Isolasi Transformator (Gulf, Nynas, Shell Diala B dan Total)
Abstract
Mengingat semakin banyaknya jenis minyak isolasi yang ada sekarang ini maka banyak hal yang harus dipertimbangkan di dalam pemilihan bahan isolasi minyak untuk keperluan pengamanan yang lebih baik. Kekuatan dielektrik dan umur suatu tansformator tergantung sepenuhnya pada kualitas minyak isolasi.
Perubahan suhu minyak isolasi yang melebihi batas – batas yang ditentukan pada peralatan tegangan tinggi akan mengakibatkan pemburukan dari minyak isolasi tersebut. Kenaikan suhu (pemanasan) dapat terjadi akibat beban lebih yang berlangsung cukup lama dan terus menerus, serta hubung singkat pada peralatan tegangan tinggi yang menggunakan minyak isolasi.
Minyak isolasi digunakan dalam peralatan tegangan tinggi seperti : transformator daya, pemutus tenaga (CB), kapasitor tegangan tinggi dan kabel daya. Pemakaian minyak isolasi pada peralatan tegangan tinggi juga berfungsi sebagai bahan isolasi, bahan pendingin (penyerap panas) dan pemadaman busur api.
Hasil akhir dari penelitian ini adalah mendapatkan kurva karakteristik yang menyatakan hubungan lama suhu bertahan dengan kekuatan dielektrik minyak Isolasi, Gulf, Nynas, Shell Diala B dan Total. Masing – masing sampel minyak isolasi tersebut dipanaskan pada suhu 40 0C sampai 100 0C dengan rentang 10 0C dengan lama suhu bertahan 1 jam sampai 5 jam. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa masing – masing minyak isolasi mengalami pemburukan kekuatan dielektrik akibat dari pemanasan dan lama suhu pemanasan itu bertahan. Kekuatan dielektrik yang paling cepat turun terjadi pada minyak isolasi Gulf dan Shell Diala B mulai dari pemanasan pada suhu 50 0C sampai suhu 100 0C.
Collections
- Undergraduate Theses [1487]