Analisis Normalisasi Saluran Drainase Primer Studi Kasus: Sungai Badera Kota Medan
View/ Open
Date
2017Author
Hasibuan, M. Rizky Syahrani
Advisor(s)
Malik, Alferido
Metadata
Show full item recordAbstract
Salah satu masalah perkotaan yang dirasakan sangat mendesak untuk ditangani adalah masalah banjir. Medan sebagai kota yang dilintasi beberapa sungai sering mengalami banjir ketika musim penghujan tiba, khususnya di DAS Sei Badera.Untuk itu, normalisasi pada saluran di DAS tersebut perlu untuk dianalisis.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode pengumpulan data dan analisis data. Data yang digunakan adalah data primer yaitu pengukuran dimensi penampang saluran eksisting dan data sekunder yaitu data curah hujan kemudian dianalisis berdasarkan analisis hidrologi dan hidrolika. Hasil analisis lalu dievaluasi berdasarkan nilai debit saluran eksisting dengan nilai debit rencana.
Nilai curah hujan yang memenuhi persyaratan adalah nilai curah hujan Distrbusi Log Pearson III dengan periode ulang 10 tahun. Waktu konsentrasi ditentukan dengan persamaan Kirpich. Untuk intensitas curah hujan digunakan rumus Mononobe. Evaluasi penampang pada 3 titik saluran drainase dilakukan dengan menghitung debit eksisting saluran lalu membandingkannya dengan debit rencana.
Dari hasil analisis terhadap 3 titik penampang saluran yang ditinjau, terdapat 2 titik yang kapasitasnya tidak memenuhi syarat atau tidak dapat mengalirkan debit banjir secara maksimal yaitu pada saluran di jalan Seroja dan jalan Pemasyarakatan. Pada saluran jalan Seroja debit saluran eksisting adalah 3,98m3/det sementara debit banjir Q10 sebesar 14,389m3/det. Untuk saluran jalan Pemasyarakatan debit eksisting adalah 13,77m3/det sementara debit banjir Q10 sebesar 20,804m3/det. Untuk mengatasi banjir dilakukan perbaikan saluran melalui penambahan dimensi saluran. Pada saluran jalan seroja didesain dengan dimensi h=1,3m, B=4m; sedangkan pada saluran jalan pemasyarakatan h=1,9m, B=6m.
Collections
- Undergraduate Theses [1513]