Show simple item record

dc.contributor.advisorSiregar, Khawarita
dc.contributor.advisorBuchari
dc.contributor.authorKesuma, Hendra
dc.date.accessioned2023-03-14T16:42:22Z
dc.date.available2023-03-14T16:42:22Z
dc.date.issued2011
dc.identifier.urihttps://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/82977
dc.description.abstractPerkembangan industri pengolahan kelapa sawit di wilayah Sumatera Utara saat meningkat dengan sangat cepat. Perkembangan antar industri pabrik kelapa sawit ini memunculkan persaingan yang sangat kompetitif antar perusahaan. Untuk menghadapi persaingan yang sangat ketat ini, setiap perusahaan dituntut untuk perlu melakukan pengukuran kinerja pada seluruh komponen aspek perusahaan. Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Aek Nabara Selatan adalah salah satu pabrik kelapa sawit yang berada pada manajemen PT. Perkebunan Nusantara III. Saat ini pengukuran kinerja yang dilakukan oleh PT. Perkebunan Nusantara III PKS Aek Nabara Selatan adalah pengukuran kinerja secara tradisional. Pengukuran kinerja tradisional hanya berfokus pada aspek keuangan. Selain itu, pihak PKS hanya melakukan pengukuran kinerja pada departemen pengolahan saja. Hal ini dikarenakan peningkatan rendemen CPO dan kernel dianggap sudah menggambarkan kinerja PKS Aek Nabara Selatan. Sedangkan pengukuran kinerja terhadap karyawan hanya dilakukan pada karyawan pimpinan saja seperti manager dan masinis kepala. Penilaian terhadap karyawan pimpinan dilakukan oleh pihak direksi sebagai salah satu syarat untuk peningkatan karir. Oleh karena itu, pengukuran kinerja terhadap PKS Aek Nabara Selatan perlu dilakukan untuk dapat mengetahui keadaan perusahaan. Pada penelitian ini, dilakukan pengukuran kinerja dengan menggunakan metode Performance Prims. Pengukuran kinerja dengan metode Performance Prims digunakan untuk mengintergrasi seluruh stakeholder yang terdapat di PT. Perkebunan Nusantara III PKS Aek Nabara Selatan yang menyangkut kepuasaan, kontribusi, strategi, proses dan kapabilitas perusahaan. Pengukuran kinerja dalam penelitian ini juga didukung dengan metode lain yaitu pembobotan dengan Analytic Hierachy Process (AHP) untuk mengetahui skala prioritas dari setiap Key Performance Indicator (KPI), Scoring System dengan metode Objective Matrix (OMAX) dan Traffic Light System untuk melihat nilai indeks total perusahaan. Hasil pengukuran kinerja pada PT. Perkebunan Nusantara III PKS Aek Nabara Selatan dengan metode Performance Prims berupa 52 KPI yang dijadikan indikator pengukuran kinerja, ditemukan sebanyak 44 KPI masuk dalam kategori hijau, 6 KPI masuk dalam kategori kuning dan 2 KPI masuk dalam kategori merah. Dari hasil perhitungan melalui metode Objective Matrix (OMAX) dan Traffic Light System, KPI yang berada pada kategori kuning adalah Penurunan Kerusakan mesin dan peralatan, Peningkatan prasarana dan sarana pabrik, Tingkat kompetensi karyawan, Pengalokasiaan anggaran pelatihan, Tingkat kepuasaan Supplier dan Realisasi anggaran HUMAS. Sedangkan KPI yang berada pada kategori merah adalah penyelenggaraan pelatihan dan ide/ saran dari masyarakat. Melalui pengukuran ini, secara keseluruhan dapat diketahui bahwa PKS Aek Nabara Selatan telah mencapai performa yang diharapkan dengan total indeks 8,4227. Hasil pengukuran kinerja ini dapat menjadi bahan masukan pihak manajemen untuk mengevaluasi dan menentukan rencana perbaikan sehingga harapan dari semua stakeholder dapat terpenuhi.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectPengukuran Kinerjaen_US
dc.subjectPerformance Primsen_US
dc.subjectKey Performance Indicatoren_US
dc.titleAnalisa Pengukuran Kinerja dengan Metode Performance Prims Pada PT. Perkebunan Nusantara III PKS Aek Nabara Selatanen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM080423033
dc.identifier.nidnNIDN0001125908
dc.identifier.nidnNIDN0010116705
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI26201#Teknik Industri
dc.description.pages224 Halamanen_US
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record