Show simple item record

dc.contributor.advisorZulfin, M
dc.contributor.authorSirait, Louis Putra Yudha
dc.date.accessioned2023-03-17T03:27:33Z
dc.date.available2023-03-17T03:27:33Z
dc.date.issued2013
dc.identifier.urihttps://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/83128
dc.description.abstractJaringan Banyan adalah jaringan switching yang mempresentasikan suatu teori ideal untuk logaritma dan routing sederhana dari sistem switching telepon banyak tingkat yang mempunyai karakteristik yang baik seperti pola koneksi yang seragam dan memiliki perutean sendiri. Akan tetapi jaringan switching Banyan ini memiliki nilai probabilitas blocking yang tinggi, sehingga untuk menghindari tingkat blocking pada jaringan, perlu dilakukan penambahan atau perubahan jalur atau rute untuk switching. Tugas Akhir ini menganalisis kinerja jaringan switching Banyan untuk menyambungkan paket-paket yang melalui simpul switching. Kinerja yang dianalisis adalah probabilitas blocking dan crosspoint. Untuk mengukur kinerja jaringan switching Banyan, harus mengetahui bagaimana cara membangun jaringannya, bagaimana prinsip kerjanya, dan apa saja kinerja yang dapat diukur dari jaringan switching Banyan. Probabilitas blocking dan crosspoint akan dihitung menggunakan metode Linier Graph. Dari hasil analisis yang telah dilakukan, untuk interstage link (M) = 16 dan jumlah trafik tiap masukan (A) = 0.7 dengan jumlah masukan (N) = 8, 10, 12, 14, 16, 18, 20, 22 dan Retrial (T) = 1, 2, dan 3, menunjukkan bahwa semakin kecil nilai N terhadap M dan semakin besar nilai T, maka akan memperkecil nilai probabilitas blocking. Begitu juga untuk nilai M = 32 dengan N = 10, 15, 20, 25, 30, 35, 40, 45 dan M = 64 dengan N = 55, 60, 65, 70, 75, 80, 85, 90, dan M = 128 dengan N = 110, 120, 130, 140, 150, 160, 170, 180. Untuk nilai probabilitas blocking terbesar didapat pada M = 32 dengan N = 45 dan T = 1 yaitu sebesar 0.992216991 sedangkan nilai probabilitas blocking terkecil didapat pada M = 128 dengan N = 110 dan T= 3, yaitu sebesar 1.09566 x 10-28. Dan untuk crosspoint, semakin besar jumlah masukan maka semakin banyak pula jumlah crosspoint yang harus digunakan. Jumlah crosspoint yang paling sedikit didapat pada M = 16 dengan N = 8 yaitu sebanyak 96 crosspoint, sedangkan crosspoint terbanyak, didapat pada M = 128 dengan N = 90, yaitu sebesar 13.455 crosspoint.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectBanyanen_US
dc.subjectlogaritma dan routingen_US
dc.subjectswitchingen_US
dc.titleAnalisis Kinerja Jaringan Switching Banyanen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM080402049
dc.identifier.nidnNIDN0021016404
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI20201#Teknik Elektro
dc.description.pages54 Halamanen_US
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record