| dc.description.abstract | Gangguan psikogenik adalah variasi cara berbahasa yang normal, yang merupakan ungkapan dari gangguan di bidang mental. Modalitas mental yang terungkap oleh cara berbicara sebagian besar ditentukan oleh nada, intonasi, dan intensitas suara, serta pilihan kata. Saat ini bahasa alay cenderung digunakan oleh para banci dengan berbicara kemayu dengan gaya berbicara kewanita-wanitaan atau yang saat ini disebut dengan banci, dengan mengubah setiap kata yang ada lalu berbicara dengan lebay bahkan terbilang unik dan lucu, Perilaku berbicara kemayu menjadi salah satu bentuk gangguan psikogenik yang melibatkan aspek psikis dan komponen fonologi pada diri manusia. Seseorang yang dikategorikan berperilaku kemayu sering kali mengharapkan segala keinganannya agar segera terpenuhi dan melebih-lebihkan ujaran ketika berkomunikasi dengan lawan bicaranya serta cenderung bersikap layaknya wanita, mengucapkan ujaran atau kata yang berlebihan ini lah yang membuat munculnya bahasa alay atau variasi bahasa baru. Dengan penjelasan tersebut maka peneliti sangat tertarik untuk meneliti hal ini dengan tujuan mampu meneliti jenis bahasa alay yang digunakan para banci, perkembaangaan bahasa alay serta perubahaan karakteristik yang dialami para pengguna bahasa alay dengan berbicara kemayu ini. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode kualitatif, metode cakap dan simak serta teknik pancingdalam pengumpulan data, serta menggunakan mrtode padan intralingual dan teknik Pilih Unsur Penentu (PUP) dan dilanjutkan dengan Teknik Hubung Banding Membedakan (HBB), metode tersebut dapat dinilai efektif dalam menentukan jenis bahasa alay yang digunakan banci di Kota Medan, pada akhirnya hasil penelitian ini mendapatkan hasil berupa jenis bahasa alay yangdigunakan banci di Kota Medan, perubahan karakteristik dan prilaku berbahasa alay bagi penderita gangguan psikogenik dengan berbicara kemayu, serta perkembangan bahasa alay yang digunakan banci di Kota Medan. | en_US |
