Panas pada Generator Induksi Saat Pembebanan ( Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU )
Abstract
Penggunaan Motor Induksi Sebagai Generator (MISG) telah banyak diterapkan secara luas pada Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMh). Meskipun memiliki kekurangan dalam hal efisiensi dan regulais tegangan, generator induksi banyak digunakan karena mudah diperoleh, murah, konstruksi sederhana dan perawatannya mudah. Secara umum konstruksi generator induksi adalah sama dengan konstruksi motor induksi, hanya saja dalam pengoperasiannya generator induksi memerlukan penggerak mula (prime mover) untuk menggerakkan rotor motor induksi tersebut. Rotor tersebut dikopelkan ke prime mover lalu diputar sedemikian sehingga menghasilkan slip negatif (s < 1). Artinya kecepatan putaran rotor harus di atas kecepatan medan putar stator (nr > ns). Perputaran medan magnet ini timbul karena adanya arus magnetisasi yang diberikan jala-jala kepada kumparan stator. Akibat pertambahan beban yang dilayani oleh generator induksi maka akan bertambah pula arus di bagian stator dari generator tersebut. Arus tersebut akan memperbesar rugi-rugi (panas) yang terjadi pada stator yang akan mengakibatkan kenaikan temperatur dari generator tersebut. Panas yang berlebihan akan menyebabkan penurunan kondisi atau kerusakan pada isolasi dalam belitan mesin, sehingga mengurangi umur pakai. Dalam Tugas Akhir ini akan dibahas kenaikan temperatur (panas) pada generator induksi saat pembebanan linier. Untuk mendapatkan panas yang timbul, maka dilakukan pengujian terhadap generator induksi. Pengujian ini dilakukan pada Laboratorium Konversi Energi Listrik Fakultas Teknik USU.
Collections
- Undergraduate Theses [1470]