Hubungan Epilepsi Terhadap Gangguan Daya Ingat pada Penderita Epilepsi Anak
View/ Open
Date
2018Author
Leyrolf, Scorpicanrus Tumpal Andreas Cristan
Advisor(s)
Saing, Johannes Harlan
Saragih, Rina Amalia C
Metadata
Show full item recordAbstract
Latar Belakang: Gangguan daya ingat merupakan salah satu dampak negatif yang sering terjadi pada penderita epilepsi anak. Gangguan daya ingat dapat mempengaruhi fungsi kognitif, sehingga dapat menurunkan kualitas hidup penderita epilepsi anak. Insidensi gangguan daya ingat antara 20 sampai 50% dari penderita epilepsi anak. Faktor dari epilepsi seperti usia onset, lama menderita epilepsi, frekuensi bangkitan, tipe bangkitan, dan etiologi epilepsi berhubungan terhadap terjadinya gangguan daya ingat pada anak penderita epilepsi.
Tujuan: Mengetahui hubungan usia onset epilepsi, lama menderita epilepsi, frekuensi bangkitan, tipe bangkitan atau sindrom epilepsi, dan etiologi epilepsi terhadap terjadinya gangguan daya ingat pada anak penderita epilepsi.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian potong lintang yang dilakukan di poli neurologi RSUP HAM Medan antara bulan oktober sampai November 2017. Karakteristik sampel dan faktor-faktor epilepsi yang dinilai didapatkan melalui wawancara dengan orangtua. Diagnosa epilepsi berdasarkan gejala klinis dan pemeriksaan EEG. Pemeriksaan daya ingat menggunakan beberapa subtest dari Wechsler Intellegence Scale for Children-IV.
Hasil Penelitian: Dari 50 anak penderita epilepsi didapatkan 20 orang (40%) yang mengalami gangguan daya ingat dan seluruhnya mengalami gangguan konsentrasi. Epilepsi simptomatik berhubungan terhadap terjadinya gangguan daya ingat pada penderita epilepsi anak dengan nilai PR=0.302 (p= 0.001).
Kesimpulan: Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan etiologi epilepsi terhadap terjadinya gangguan daya ingat pada anak penderita epilepsi. Latar Belakang: Gangguan daya ingat merupakan salah satu dampak negatif yang sering terjadi pada penderita epilepsi anak. Gangguan daya ingat dapat mempengaruhi fungsi kognitif, sehingga dapat menurunkan kualitas hidup penderita epilepsi anak. Insidensi gangguan daya ingat antara 20 sampai 50% dari penderita epilepsi anak. Faktor dari epilepsi seperti usia onset, lama menderita epilepsi, frekuensi bangkitan, tipe bangkitan, dan etiologi epilepsi berhubungan terhadap terjadinya gangguan daya ingat pada anak penderita epilepsi.
Tujuan: Mengetahui hubungan usia onset epilepsi, lama menderita epilepsi, frekuensi bangkitan, tipe bangkitan atau sindrom epilepsi, dan etiologi epilepsi terhadap terjadinya gangguan daya ingat pada anak penderita epilepsi.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian potong lintang yang dilakukan di poli neurologi RSUP HAM Medan antara bulan oktober sampai November 2017. Karakteristik sampel dan faktor-faktor epilepsi yang dinilai didapatkan melalui wawancara dengan orangtua. Diagnosa epilepsi berdasarkan gejala klinis dan pemeriksaan EEG. Pemeriksaan daya ingat menggunakan beberapa subtest dari Wechsler Intellegence Scale for Children-IV.
Hasil Penelitian: Dari 50 anak penderita epilepsi didapatkan 20 orang (40%) yang mengalami gangguan daya ingat dan seluruhnya mengalami gangguan konsentrasi. Epilepsi simptomatik berhubungan terhadap terjadinya gangguan daya ingat pada penderita epilepsi anak dengan nilai PR=0.302 (p= 0.001).
Kesimpulan: Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan etiologi epilepsi terhadap terjadinya gangguan daya ingat pada anak penderita epilepsi.