dc.description.abstract | Pemenuhan kebutuhan terhadap energi masih sangat tergantung pada bahan bakar fosil. Sementara itu, cadangan energi fosil kita semakin menurun. Di sisi lain, rasio elektrifikasi Indonesia masih berada di angka 80,4% (PLN, 2013). Rasio elektrifikasi terendah berada di daerah Nusa Tenggara Timur (54,77%) dan Papua (36,41%).
Rasio elektrifikasi yang rendah sebagian besar terjadi di daerah pelosok dan juga pulau-pulau kecil. Infrastruktur yang belum memadai dan juga biaya yang mahal untuk membangun saluran transmisi ke daerah-daerah terpencil dan juga pulau-pulau kecil menjadi kendala utama.
Salah satu upaya yang dilakukan untuk mengatasi krisis listrik adalah dengan memanfaatkan Sumber Energi terbarukan (Renewable energy resources). Di Indonesia, ada banyak sekali sumber daya energi yang bisa dimanfaatkan. Salah satunya adalah biomassa. Salah satu alternatif bahan bakar untuk pembangkit di daerah pelosok dan pulau-pulau terpencil adalah dari pohon Kaliandra.
Kaliandra merah (calothirsus) merupakan tanaman yang dapat diolah menjadi wood pellet. Gross Calorific Value (Low Heating Value/ LHV) Wood pellet Kaliandra adalah 4436 kcal/ kg sehingga sangat dimungkinkan untuk dijadikan sebagai bahan bakar PLTU untuk skala kecil. | en_US |