Show simple item record

dc.contributor.advisorSiregar, Khawarita
dc.contributor.advisorBuchari
dc.contributor.authorSiregar, Irma Juliyanty
dc.date.accessioned2023-04-12T07:29:45Z
dc.date.available2023-04-12T07:29:45Z
dc.date.issued2011
dc.identifier.urihttps://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/84039
dc.description.abstractPerkembangan industri pengolahan kelapa sawit di wilayah Sumatera Utara saat ini meningkat dengan sangat cepat. Perkembangan antar industri pabrik kelapa sawit ini memunculkan persaingan yang sangat kompetitif antar perusahaan. Salah satunya adalah kualitas produk yang sangat mempengaruhi kedudukan perusahaan dalam persaingan industri. Untuk menghadapi persaingan yang sangat ketat ini, setiap perusahaan dituntut untuk perlu melakukan pemeriksaan yang ketat terhadap kualitas produk. PT. Perkebunan Nusantara III Pabrik Kelapa Sawit Aek Nabara Selatan adalah perusahaan yang bergerak dalam industri manufaktur yang memproduksi Minyak Kelapa Sawit. Permasalahan yang sering timbul di lantai produksi terutama di bagian pengolahan yaitu, produk jadi yang tidak memenuhi standar (rusak). Tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengurangi kerusakan produk di proses-proses pengolahan produksi selanjutnya, memberikan usulan dan rencana perbaikan mutu produk jadi. Untuk mendukung pemecahan masalah ini, peneliti menggunakan metode kaizen. Kaizen merupakan konsep Jepang yang berarti perbaikan proses secara terus menerus untuk selalu meningkatkan mutu dan produktivitas output. Penelitian ini dilakukan terbatas pada studi penerapan kaizen menggunakan seven tools pada bagian proses produksi dan analisis penerapan 5S, pemborosan (Muda), serta standarisasi yang dapat diterapkan perusahaan di lantai pabrik. Dari hasil diperoleh pada histogram yang diperoleh dari check sheet, pareto diagram terlihat kerusakan yang terjadi dibagian pengolahan kerusakan terbesar adalah adanya kadar asam lemak bebas (ALB) yang tinggi (40,11%), dan diikuti dengan kadar air yang tinggi (33,86%) dan kadar kotoran yang tinggi (26,03%). Dari hasil penelitian yang telah dilakukan didapati kerusakan yang paling besar adalah adanya kadar asam lemak bebas (ALB) yang tinggi. Serta adanya penerapan 5 S, penghapusan pemborosan (Muda) dan pembuatan standarisasi. Faktor penyebab terjadinya kerusakan minyak kelapa sawit ini adalah faktor bahan baku, manusia, lingkungan, mesin dan metode kerja.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectKualitasen_US
dc.subjectSeventoolsen_US
dc.subjectKaizenen_US
dc.subject5Sen_US
dc.titleAnalisa Mutu Produk Minyak Sawit Berdasarkan Metode Kaizen di PT. Perkebunan Nusantara III Pabrik Kelapa Sawit Aek Nabara Selatanen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM080423007
dc.identifier.nidnNIDN0001125908
dc.identifier.nidnNIDN0010116705
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI26201#Teknik Industri
dc.description.pages151 Halamanen_US
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record