Show simple item record

dc.contributor.advisorWahyuni, Dini
dc.contributor.advisorSyahputri, Khalida
dc.contributor.authorPanggabean, Blandina Audrey
dc.date.accessioned2023-04-12T08:08:10Z
dc.date.available2023-04-12T08:08:10Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttps://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/84051
dc.description.abstractPT. Suryamas Lestari Prima adalah perusahaan manufaktur yang memproduksi daun pintu. Jenis produk yang dihasilkan adalah Colonial 6P, Carolina 5P, dan Napoleon. Jumlah permintaan Carolina 5P adalah yang tertinggi setiap bulan. Masalah yang dihadapi perusahaan adalah terjadinya penumpukan work in process (WIP) di stasiun kerja perakitan. Akibatnya, work center sesudahnya harus menunggu karena kecepatan produksi ditentukan oleh operasi yang paling lambat. Permasalahan ini dapat diselesaikan dengan melakukan penyeimbangan lintasan produksi dengan menggunakan metode algoritma genetik dan menggambarkan kegiatan produksi daun pintu dengan menggunakan peta proses regu kerja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan metode algoritma genetik lebih baik dari lintasan aktual dengan pengurangan stasiun kerja menjadi 12 stasiun kerja, balance delay sebesar 26,93, efisiensi lintasan sebesar 73,07 dan smoothness index sebesar 404,02 serta perubahan elemen kerja pada peta proses regu kerja menghasilkan waktu menganggur di kondisi aktual sebesar 319 detik berkurang menjadi 153 detik.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectKeseimbangan Lintasanen_US
dc.subjectAlgoritma Genetiken_US
dc.subjectPeta Proses Regu Kerjaen_US
dc.titleAnalisa Keseimbangan Lintasan Produksi dengan Metode Algoritma Genetik dan Peta Regu Kerja di PT. Suryamas Lestari Primaen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM120403123
dc.identifier.nidnNIDN0024046603
dc.identifier.nidnNIDN0013067810
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI26201#Teknik Industri
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record