Analisis Performansi Jaringan High Speed Downlink Packet Access (HSDPA) Berdasarkan Teknik Penjadwalan Trafik
Abstract
3G/ UMTS (3rd Generation/ Universal Mobile Telecommunications System), didedikasikan tidak hanya untuk memberikan layanan voice ataupun data, tetapi juga mampu mengalokasikan pada kebutuhan user akan video dan gambar (multimedia). Namun, kecepatan pengiriman data (bit rate) yang masih kurang memadai dianggap sebagai kendala utama. Berbagai solusi berusaha dimunculkan untuk mengatasi masalah bit rate yang minimum, seperti W-CDMA (Wideband Code Division Multiple Access). Sistem W-CDMA ini mampu mengakomodasikan bit rate hingga 384 kbps (kilo bit per second). HSPA tersebut digolongkan menjadi dua link, yaitu HSDPA (High Speed Downlink Packet Access) dan HSUPA (High Speed Uplink Packet Access). Kedua jenis sistem ini bekerja pada core network yang sama dengan jaringan 3G/ UMTS. Kelebihan dari sistem HSDPA adalah bit rate yang tinggi (hingga 14.4 Mbps) serta kemampuan untuk diakses oleh lebih banyak user. Hal ini tak lain karena digunakannya berbagai teknik tambahan pada node-B, seperti Adaptive Modulation and Coding (AMC), penjadwalan trafik, serta kanal HSDSCH. Tugas Akhir ini mensimulasikan pengaruh dari tiga macam teknik penjadwalan, diantaranya round robin, max-SNR, dan proportional fair pada jaringan HSDPA, menggunakan Matlab 7.0. Dan membandingkan hasilnya berdasarkan parameter troughput, delay antrian, fairness, dan packet loss. Dari hasil simulasi yang didapat, penjadwalan round robin memiliki throughput yang terkecil dibandingkan dengan penjadwalan max-SNR ataupun proportional fair. Namun dengan trade-off pada parameter delay antrian dan fairness yang lebih tinggi. Sedangkan proportional fair adalah penjadwalan yang memiliki nilai parameter throughput, delay antrian, dan fairness berada diantara round robin dan max-SNR. Sedangkan pada parameter packet loss, relatif lebih dipengaruhi oleh kondisi propagasi (SNR) dan modulasi yang digunakan.
Collections
- Undergraduate Theses [1469]