Show simple item record

dc.contributor.advisorSugiharto
dc.contributor.advisorAnizar
dc.contributor.authorBudiman H., Jerry
dc.date.accessioned2023-04-16T16:32:23Z
dc.date.available2023-04-16T16:32:23Z
dc.date.issued2013
dc.identifier.urihttps://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/84122
dc.description.abstractATC (Air Traffic Control) merupakan pemandu lalu lintas udara yang menjadi rekan terdekat penerbang. Penelitian ini dilakukan di ATC Bandara Polonia yang sudah menjadi bandara berskala internasional yang membuat terjadinya kompleksitas lalu lintas udara baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri sehingga tugas bagian ATC menjadi sangat sibuk. Operator ATC diharuskan mempunyai kecepatan dan ketepatan untuk mengolah informasi yang diperoleh dalam membuat keputusan yang tepat agar tidak terjadi kecelakaan. Prosentase perkiraan penyebab kecelakaan transportasi udara di Indonesia adalah 60,71 % disebabkan oleh faktor manusia. Informasi tentang kecelakaan pesawat udara yang disebabkan oleh human error khususnya operator bagian ATC telah terjadi di Indonesia khususnya di Bandara Polonia yang disebabkan kesalahmengertian komunikasi antara ATC Polonia dengan pilot. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung nilai beban kerja yang dirasakan operator ATC dan persentase waktu produktif. Pengukuran beban kerja secara subjektif yang digunakan adalah NASA TLX. NASA-TLX mengukur enam dimensi ukuran beban kerja, yaitu mental demand, physical demand, temporal demand, performance, effort dan frustation level. Berdasarkan hasil pengolahan yang dilakukan terhadap 12 orang operator APP diperoleh 4 orang operator menilai beban kerja yang dirasakan optimal load (skor antara 40 sampai 60) sedangkan sisanya 8 orang operator menilai beban kerja yang dirasakan overload (di atas 60) sedangkan dari 16 orang operator ACC terdapat 4 orang operator yang merasakan optimal load dan sisanya 12 orang operator merasakan overload. Dari hasil uji pasti Fisher-Irwin yang dilakukan terhadap operator APP diperoleh bahwa beban kerja operator independent terhadap pembagian shift kerja sedangkan hasil terhadap operator ACC diperoleh bahwa beban kerja operator dependent terhadap pembagian shift kerja. Pengukuran waktu produktif menggunakan work sampling. Rata-rata persentase waktu produktif operator APP bernilai 65,44% sedangkan operator ACC bernilai 64,65%. Solusi untuk mengurangi tingkat beban kerja mental yang tinggi dengan mempercanggih sistem peralatan radar, pengaturan shift kerja, dan perbaikan kebiasaan individual operator ATC ketika bekerja.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectBeban Kerjaen_US
dc.subjectATCen_US
dc.subjectNASA-TLXen_US
dc.subjectWork Samplingen_US
dc.titleAnalisis Beban Kerja Operator Air Traffic Control Bandara Polonia dengan Metode Nasa Tlx dan Perhitungan Waktu Produktif dengan Work Samplingen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM080403113
dc.identifier.nidnNIDN0020035405
dc.identifier.nidnNIDN0002106802
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI26201#Teknik Industri
dc.description.pages130 Halamanen_US
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record