Analisa Struktur Parking Bumper Material Komposit Polymeric Foam Diperkuat Serat Tandan Kosong Kelapa Sawit Akibat Beban Tekan Statik Menggunakan Ansys Rel. 5.4
Abstract
Komposit diperkuat serat adalah material non-logam yang mempunyai banyak
keuntungan karena sifat fisis dan mekanis yang baik. Salah satu sifat yang
dominan adalah memiliki berat jenis yang ringan dan relatif kuat. Pemakaian
blowing agent membuat material ini menjadi lebih ringan lagi. Material yang
dibentuk dikenal dengan istilah material komposit polymeric foam (PF). Sebagai
penguat penelitian ini menggunakan serat alam yang didapat dari pengolahan serat
tandan kosong kelapa sawit (TKKS). Tujuan penelitian ini adalah untuk
memperoleh tegangan tekan maksimum, modulus elastisitas, tegangan tekan
patah, dan regangan maksimum yang terjadi akibat beban tekan statik. Material
dibuat dengan bahan dasar resin BQTN 157 EX, serat TKKS sebagai penguat,
polyurethane sebagai pembuat rongga, dan katalis MEKP untuk mempercepat
terjadinya reaksi polimerisasi. Spesimen dibentuk menjadi silinder ukuran 1 ½
inci dan panjang 75 mm dan 25 mm. Pengujian yang dilakukan terhadap bahan ini
yaitu: uji tekan static, Brazilian Test, dan uji parkir/lindas. Parameter-parameter
yang diteliti adalah massa jenis, kekuatan tekan, modulus elastisitas, dan bentuk
kegagalan. Distribusi tegangan pada pengujian parking bumper menggunakan
mobil, uji tekan statik dan Brazilian test disimulasikan dengan menggunakan
bantuan sofware Ansys 5.4. Hasilnya, untuk parking bumper diperoleh gaya tekan
maksimum sebesar 2754,35 N. Untuk uji tekan statik diperoleh massa jenis adalah
0,6.10-6 kg/mm3
, kekuatan tekan sebesar 2,1004 MPa, modulus elastisitas sebesar
9,658MPa. Sedangkan untuk brazilian test adalah massa jenis adalah 0,6.10-6
kg/mm3
, kekuatan tekan sebesar 0,542 MPa, modulus elastisitas sebesar 0,75
MPa. Dan jenis kegagalan yang terjadi pada spesimen uji tekan statik adalah
kegagalan geser dengan arah sudut patah atau retak 450 pada arah beban, yang
ditandai dengan adanya daerah lipatan pada permukaan spesimen. Sedangkan
jenis kegagalan yang terjadi pada spesimen brazilian test adalah gagal dengan
cara patah rapuh, yang ditandai dengan laju retak yang cepat tanpa adanya tanda tanda deformasi awal dan tidak adanya deformasi pada daerah kepataha
Collections
- Undergraduate Theses [983]
