| dc.contributor.advisor | Napitupulu, Farel Hasiholan | |
| dc.contributor.author | Ashshiddieqy, Ahmad Qurthubi | |
| dc.date.accessioned | 2023-05-09T05:05:02Z | |
| dc.date.available | 2023-05-09T05:05:02Z | |
| dc.date.issued | 2010 | |
| dc.identifier.uri | https://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/84585 | |
| dc.description.abstract | Proses pengeringan merupakan salah satu bentuk penanganan produk pertanian
pasca panen dengan tujuan untuk menurunkan kadar air produk pertanian tersebut
sehingga secara tidak langsung akan menghambat pertumbuhan mikroorganisme
sekaligus menunda pembusukan. Proses pengeringan produk pertanian di Indonesia
pada umumnya masih dilakukan secara tradisional sehingga amat bergantung pada
matahari sebagai sumber energi utamanya. Atas dasar ini, diperlukan sebuah alat
pengering yang dapat membantu petani melakukan proses pengeringan tanpa banyak
tergantung pada kondisi cuaca yang saat ini cenderung tidak stabil.
Pada tugas akhir ini saya mengusulkan suatu rancangan alat pengering produk
pertanian dengan menggunakan minyak tanah dan kayu bakar sebagai pengganti
energi matahari. Alat yang dirancang adalah tipe Cabinet Dryer yang dapat digunakan
secara siklus. Sebagai produk yang dikeringkan saya memilih kopra. Setelah dipanen,
umumnya kadar air yang dikandung kopra adalah sekitar 50-55 % berat yang
diturunkan hingga sesuai dengan Standar Nasional Indonesia, yakni menjadi 5-6 %
berat
Alat pengering ini dirancang dengan menggunakan kopra sebagai produk yang
dikeringkan dengan kapasitas yang direncanakan sebesar 6 kg per siklus. Setelah
dirancang alat ini diuji dengan menggunakan produk dan kapasitas yang sama dengan
rancangan. Medium pengering yang digunakan pada pengujian ini adalah uap air
sebagai pengganti udara. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas
pengangkutan energi dari sumber pemanas dibanding jika harus menggunakan udara
biasa. Parameter yang diuji adalah distribusi suhu pada produk yang dikeringkan,
waktu pengeringan, kebutuhan air sebagai medium pengering, kadar air produk,
kebutuhan energi, dan analisa biaya. Dari uji performance yang dilakukan kesimpulan
utama penelitian ini adalah, pertama pengeringan kopra dapat dilakukan pada Cabinet
Dryer yang tidak tergantung pada tenaga matahari dengan hasil yang memenuhi
standar yang diinginkan, dan kedua pengeringan dengan menggunakan kayu bakar
untuk saat ini lebih baik dari pada dengan menggunakan minyak tanah dari segi biaya,
meskipun waktu pengeringan dengan bahan bakar kayu bakar menjadi lebih lama jika
dibandingkan dengan minyak tanah. | en_US |
| dc.language.iso | id | en_US |
| dc.publisher | Universitas Sumatera Utara | en_US |
| dc.subject | Cabinet Driyer | en_US |
| dc.title | Perancangan dan PengujianAlat Pengering Kopra dengan Tipe Cabinet Dryer untuk Kapasitas 6 kg Per-Siklus | en_US |
| dc.type | Thesis | en_US |
| dc.identifier.nim | NIM050401088 | |
| dc.identifier.nidn | NIDN0006095103 | |
| dc.identifier.kodeprodi | KODEPRODI21201#Teknik Mesin | |
| dc.description.pages | 112 halaman | en_US |
| dc.description.type | Skripsi Sarjana | en_US |