dc.description.abstract | Setiap perusahaan besar selalu berusaha untuk melakukan efisiensi biaya, salah satu unsur biaya yang menjadi penentu dalam menghitung Harga Pokok Produksi (HPP) adalah Biaya Overhead Pabrik yakni biaya-biaya yang tidak secara langsung terkait dengan proses produksi, dan tentunya biaya ini sangat diharapkan bisa diminumkan seefisien mungkin. Selisih biaya overhead PKS Rambutan pada tahun 2009 sebesar Rp.817.694.890 dan tahun 2010 sebesar Rp. 448. 565.173, dimana anggaran selalu lebih besar dari realisasi. Hal ini mengindikasikan terjadi dikrepansi yang berlebihan pada biaya overhead pabrik, untuk itulah perlu ditelusuri faktor-faktor penyebab terjadinya diskrepansi ke setiap jenis biaya, sehingga ketika terjadi perbedaan biaya yang terlalu besar akan mudah menjelaskan penyebab dan menemukan alternatif kebijakan manajemen untuk mengatasinya. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan atau menemukan rancangan atau metode yang efektif untuk meminimumkan diskrepansi/selisih antara anggaran dan realisasi biaya overhead pabrik. Tentunya hal ini harus dimulai dari penelusuran ke setiap jenis-jenis biaya overhead pabrik dengan mengamati faktor-faktor berpengaruh yang menimbulkan perbedaan antara anggaran dan realisasi biaya. Selanjutnya dengan menggunakan analisis varians dengan metode tiga selisih akan diketahui apakah ketika sudah dikaitkan denganjumlah produksi sudah efisien atau tidak. Dengan menggunakan kriteria rentang efisien biaya overhead pabrik akan diketahui jenis-jenis biaya yang efisien, cukup efisien, kurang efisien dan Tidak efisien. Kemudian dengan menggunakan metode analisis varians tiga selisih, pada tahun 2009 dimana biaya overhead pabrik secara keseluruhan masih terlihat favorable (menguntungkan), tetapi setelah dianalisis pada jumlah produksi mengalami selisih yang unfavorable (tidak menguntungkan). Dan untuk efisiensi secara keseluruhan tidak bisa ditentukan karena belum adanya standar jam kerja dalam proses produksi. Hasil penelitian menunjukkan faktor- faktor penyebab diskrepansi yang berlebihan disebabkan oleh beberapa faktor tetapi itu bisa terjadi karena kurangnya pengawasan dan kontrol terhadap implementasi dari biaya overhead tersebut. Strategi untuk meminumkan dikrepansi harus dimulai pengelompokan biaya kedalam biaya overhead pabrik tetap dan biaya overhead pabrik variabel, kemudian membuat standar jam kerja dalam proses produksi dan tentunya pengawasan tidak hanya dilakukan oleh tingkat atas tetapi harus juga sampai ketingkat bawah. | en_US |