Pengendalian Proporsi Kerusakan Pakaian Olahraga di Pabrik Punakawan Tanjung Morawa

Abstract

Quality Control is an activity (company management) to maintain and navigate to product quality (and) services companies can be maintained as planned. Quality Control used the company to minimize failed products using methods of Statistical Quality Control (SQC) so that the company can meet the quality products that have been specified businesses and consumers are satisfied in consuming the product. The purpose of that will be achieved in this research is to determine the method of Statistical Quality Control (SQC) with tekhnik control chart p applied the company Punakawan in quality control to minimize the product failed. While data analysis tool that is used control chart p. The results of the analysis of control charts shows that the number of products that are examined as much as 9484 units, the average of 0,044 product damage or 4.4%. Limitations: UCL supervision of 0,078 or 7.8%, LCL of 0,009 or 0,9%. Quality control on the Punakawan is good because the number of failed products are still within the boundaries of fair is located between UCL and LCL.

Quality Control adalah suatu kegiatan (manajemen perusahaan) untuk mempertahankan dan arahkan ke kualitas produk (dan) jasa perusahaan dapat dipertahankan seperti yang direncanakan. Quality Control yang digunakan perusahaan untuk meminimalkan produk gagal menggunakan metode Statistik Quality Control (SQC) sehingga perusahaan dapat memenuhi kualitas produk yang telah ditetapkan perusahaan dan konsumen puas dalam mengkonsumsi produk. Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah untuk menentukan metode Statistik Quality Control (SQC) dengan peta kendali p diterapkan perusahaan Punakawan dalam kontrol kualitas untuk meminimalkan produk Sedangkan alat analisis data yang digunakan diagram kontrol p. Hasil analisis diagram kontrol menunjukkan bahwa jumlah produk yang diperiksa sebanyak 9484 unit, rata-rata 0.044 kerusakan produk atau 4,4%. Keterbatasan: pengawasan UCL dari 0,078 atau 7,8%, LCL dari 0,009 atau 0,9%. Kualitas kontrol pada Punakawan baik karena jumlah produk yang gagal masih dalam batas-batas wajar terletak antara UCL dan LCL.