Estimasi Penurunan Karbon Monoksida (Co) di Jalan Arteri akibat Beroperasinya Jalan Tol Medan-Stabat (Studi Kasus Jalan Soekarno-Hatta Binjai dan Jalan Tengku Amir Hamzah Binjai)

Abstract

Seiring pertumbuhan ekonomi dan jumlah penduduk akan mengakibatkan kebutuhan akan transportasi, berupa peningkatan pergerakan (orang dan barang). Hal ini akan mengakibatkan tingginya pergerakan di jalan raya dan menyebabkan polusi udara serta menimbulkan emisi dari berbagai gas polutan salah satunya karbon monoksida (CO). Investasi infrastruktur transportasi (jalan tol) diharapkan dapat mengurangi beban lalu lintas dan polusi udara pada jalan arteri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat tingkat konsentrasi polutan CO di jalan arteri sebelum dan sesudah beroperasinya Jalan Tol Medan-Stabat. Metode analisis data yang digunakan adalah metode sumber garis, Metode ini digunakan karena tinggi bangunan rata-rata dilokasi studi dibawah 10 meter dan kerapatan bangunan rata-rata diatas 30%. Dengan menganalisis tingkat dispersi dan konsentrasi polutan di ruas jalan arteri dan jalan tol. Variabel yang digunakan adalah volume dan komposisi lalu lintas, kecepatan rata-rata kendaraan di jalan arteri dan jalan tol. Penelitian ini menunjukkan kaitan antara tingkat volume kendaraan terhadap tingginya konsentrasi gas CO. Hasil analisis terkait tingkat penyebaran CO, dispersi arah penyebaran terjadi pada kondisi hari senin pagi dan minggu pagi. Tingkat penyebaran dispersi sangat dipengaruhi oleh kecepatan angin dan radiasi matahari. Tingkat konsentrasi polutan CO pada jalan arteri sebelum beroperasinya jalan tol adalah sebesar 36.353 μg/m3, sedangkan setelah beroperasinya jalan tol adalah sebesar 31.831 μg/m3. Berdasarkan selisih total konsentrasi polutan CO sebelum dan setelah beroperasinya jalan Tol, menunjukan penurunan tingkat polusi konsentrasi CO sebesar 12,44%. Hal ini disebabkan karena adanya traffic shifting kendaraaan dari jalan arteri ke jalan tol