Show simple item record

dc.contributor.advisorKarolina, Rahmi
dc.contributor.authorSimanjuntak, Rinaldy
dc.date.accessioned2018-12-13T03:12:10Z
dc.date.available2018-12-13T03:12:10Z
dc.date.issued2018
dc.identifier.urihttps://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/9291
dc.description.abstractPenggunaan beton sebagai pembentuk struktur bangunan pada proyek konstruksi semakin meningkat. Berbagai penelitian dilakukan untuk meningkatkan kualitas beton, salah satu inovasinya adalah beton ringan. Beton ringan merupakan beton yang mempunyai berat jenis yang lebih kecil dari beton normal, yaitu 1850 kg/cm³ atau lebih kecil (SK SNI 03-3449-2002). Salah satu pembuatan beton ringan yaitu dengan menggunakan agregat ringan. Dalam penelitian ini bahan alternatif yang digunakan adalah styrofoam.Styrofoam atau expanded polystyrene biasa dikenal sebagai gabus putih yang umumnya digunakan untuk tempat makanan dan minuman, pengemas pengaman barang elektronik, mesin maupun pecah belah, dekorasi dan sebagainya. Material dari styrofoam ini bersifat non-daur ulang dan nonbiodegradable (tidak dapat membusuk menjadi zat konstituen). Pemakaian styrofoam sebagai pengganti agregat dilakukan untuk mengurangi efek berat volume dari beton. Beton yang dibuat dengan penambahan styrofoam dapat disebut beton-styrofoam (styrofoam concrete) yang disingkat styrocon. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui besar pengaruh kuat tekan, kuat tarik belah, berat isi, dan absorpsi betondengan menggunakanstyrofoamsebagai pengganti sebagian volume beton dan superplasticizer. Perbandingan semen dan agregat halus yang digunakan untuk campuran beton adalah 1 : 2, dengan faktor air semen adalah 0,25, subsitusi superplasticizer terhadap semen adalah 2%. Variasi penambahan styrofoam terhadap volume betonadalah 0%, 10%, 20%, 30% dan 40% dengan masing-masing tiga sampel untuk pengujian kuat tekan, kuat tarik belah, berat isi dan absorpsi. Benda uji yang digunakan adalah silinder dengan diameter 15 cm dan tinggi 30 cm. Pengujian ini dilakukan pada beton umur 28 hari. Hasil pengujian kuat tekan beton styrofoam menunjukkan adanya pengaruh penambahan styrofoam terhadap kuat tekan beton jika dibandingkan dengan beton normal. Kuat tekan dan tarik belah yang paling maksimum terjadi pada penambahan 10% styrofoam terhadap volume beton yaitu sebesar 22,628 MPa dan 4,326 MPa jika dibandingkan dengan beton normal sebesar 24,532 MPa dan 4,8 MPa. Berat isi dan absorpsi minimum diperoleh pada 40% subsitusi styrofoam terhadap volume sebesar 1670,484 kg/m³dan 0,36%. Beton dengan substitusi 30% styrofoam dengan kuat tekan sebesar 18,401 Mpa dan berat isi sebesar 1797,392 kg/m3dapat dikategorikan sebagai beton ringan struktural.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectBeton Styrofoamen_US
dc.subjectStyroconen_US
dc.subjectKuat Tekanen_US
dc.subjectKuat Tarik Belahen_US
dc.subjectAbsorpsien_US
dc.titleKarakteristik Kuat Tekan, Kuat Tarik, dan Absorpsi Beton Akibat Penambahan Styrofoam dan Superplasticizeren_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM120404135en_US
dc.identifier.submitterNurhusnah Siregar
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record