Show simple item record

dc.contributor.advisorKarolina, Rahmi
dc.contributor.authorSofran, Mhd. Abdany
dc.date.accessioned2018-12-13T03:33:07Z
dc.date.available2018-12-13T03:33:07Z
dc.date.issued2018
dc.identifier.urihttps://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/9303
dc.description.abstractSemakin pesatnya penggunaan semen portland dalam struktur bangunan dengan menggunakan teknologi beton, maka semakin banyaknya pelepasan CO₂ di udara. Memproduksi satu ton semen sama dengan memproduksi satu ton CO₂ kedalam udara (Davidovits, 1994). Dengan bertambahnya emisi gas CO₂ akan menimbulkan dampak negatif, salah satu contohnya adalah pemanasan global (global warming). Untuk meminimalisir penggunaan semen portland yang berlebihan, maka diperlukan cara untuk mengatasi permasalahan tersebut. Beton geopolimer adalah salah satu cara untuk mengatasi permasalahan tersebut. Dengan menggunakan bahan dasar erupsi abu Gunung Sinabung, peneliti akan membuat beton geopolimer. Beton geopolimer merupakan beton yang proses pembuatannya tanpa menggunakan bahan pengikat yaitu semen. Oleh karena itu, beton geopolimer salah satu solusi dalam proses produksi beton yang ramah lingkungan. Dalam mendesain beton geopolimer perlu diperhatikan beberapa faktor yang akan memengaruhi tercapainya mutu rencana, yaitu perbandingan alkalin aktivator, agregat penyusun beton, admixture dan superplasticizer yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengurangi pemakaian semen dan mengetahui perilaku mekanik beton. Sifat mekanik yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah kuat tekan, dan absorbsi beton. Pada penelitian ini digunakan silinder berukuran diameter 10 cm dan tinggi 20 cm. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan pada beton umur 7 hari dengan variasi curing oven selama 4 jam, 8 jam, 12 jam dan 24 jam didapat rata-rata masing-masing variasi adalah 18,54 MPa; 23,85 MPa; 30,65 MPa dan 36,75 MPa. Beton terus mengalami peningkatan kuat tekan, pada umur 28 hari beton mencapai kuat tekan maksimum. Meskipun setelah 28 hari beton masih mengalami peningkatan walaupun mulai melambat. Kuat tekan rata-rata beton pada umur 28 hari mencapai 58,79 MPa pada curing oven selama 24 jam. Nilai kuat tekan yang melebihi angka 40 MPa adalah nilai yang tinggi sebagai beton mutu tinggi. Semua pengujian tersebut diatas mengacu pada peraturan pengujian SNI 1974:2011 untuk kuat tekan dan ASTM C642 untuk absorbsi.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectBeton Geopolimeren_US
dc.subjectAbu Sinabungen_US
dc.subjectKuat Tekanen_US
dc.subjectAbsorbsien_US
dc.titleBeton Geopolimer Berbahan Dasar Abu Erupsi Gunung Sinabungen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM140404025en_US
dc.identifier.submitterNurhusnah Siregar
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record