dc.description.abstract | Semakin pesatnya penggunaan semen portland dalam struktur bangunan
dengan menggunakan teknologi beton, maka semakin banyaknya pelepasan CO₂
di udara. Memproduksi satu ton semen sama dengan memproduksi satu ton CO₂
kedalam udara (Davidovits, 1994). Dengan bertambahnya emisi gas CO₂ akan
menimbulkan dampak negatif, salah satu contohnya adalah pemanasan global
(global warming). Untuk meminimalisir penggunaan semen portland yang
berlebihan, maka diperlukan cara untuk mengatasi permasalahan tersebut. Beton
geopolimer adalah salah satu cara untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Dengan menggunakan bahan dasar erupsi abu Gunung Sinabung, peneliti akan
membuat beton geopolimer. Beton geopolimer merupakan beton yang proses
pembuatannya tanpa menggunakan bahan pengikat yaitu semen. Oleh karena itu,
beton geopolimer salah satu solusi dalam proses produksi beton yang ramah
lingkungan. Dalam mendesain beton geopolimer perlu diperhatikan beberapa
faktor yang akan memengaruhi tercapainya mutu rencana, yaitu perbandingan
alkalin aktivator, agregat penyusun beton, admixture dan superplasticizer yang
tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengurangi pemakaian semen dan
mengetahui perilaku mekanik beton.
Sifat mekanik yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah kuat tekan,
dan absorbsi beton. Pada penelitian ini digunakan silinder berukuran diameter 10
cm dan tinggi 20 cm. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan pada beton umur
7 hari dengan variasi curing oven selama 4 jam, 8 jam, 12 jam dan 24 jam didapat
rata-rata masing-masing variasi adalah 18,54 MPa; 23,85 MPa; 30,65 MPa dan
36,75 MPa. Beton terus mengalami peningkatan kuat tekan, pada umur 28 hari
beton mencapai kuat tekan maksimum. Meskipun setelah 28 hari beton masih
mengalami peningkatan walaupun mulai melambat. Kuat tekan rata-rata beton
pada umur 28 hari mencapai 58,79 MPa pada curing oven selama 24 jam. Nilai
kuat tekan yang melebihi angka 40 MPa adalah nilai yang tinggi sebagai beton
mutu tinggi. Semua pengujian tersebut diatas mengacu pada peraturan pengujian
SNI 1974:2011 untuk kuat tekan dan ASTM C642 untuk absorbsi. | en_US |