Show simple item record

dc.contributor.advisorSiregar, Khawarita
dc.contributor.authorPurba, Trie Dinda Maharani
dc.date.accessioned2018-12-18T03:38:58Z
dc.date.available2018-12-18T03:38:58Z
dc.date.issued2018
dc.identifier.urihttps://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/9579
dc.description.abstractIndonesia merupakan negara agraris, dengan 41% tenaga kerja Indonesia bekerja di bidang pertanian dan perkebunan. Hal ini membuat kebutuhan pupuk dan pestisida di Indonesia cukup tinggi. Permintaan yang cukup tinggi membuat persaingan industri pupuk dan pestisida semakin kompetitif. PT XYZ merupakan perusahaan yang bergerak dalam produksi pestisida. Perusahaan ini mengalami permasalahan pemborosan (waste) pada proses produksi yaitu terdapat adanya aktivitas yang tidak bernilai tambah produk cacat (defect) yang cukup tinggi. Aktivitas yang tidak bernilai tambah yang ditemukan yaitu kegiatan transportasi ataupun pemindahan yang sebenarnya tidak diperlukan. Pemindahan menyebabkan waktu produksi semakin panjang. Selain itu kecacatan produk, mempengaruhi kualitas produk yang dihasilkan untuk bersaing dengan perusahaan sejenis. Permasalahan ini menyebabkan perusahaan tidak dapat memproduksi jumlah produk sesuai target pada waktu kerja yang ditentukan. Permasalahan ini diselesaikan dengan pendekatan Lean Six Sigma dengan memberikan usulan perbaikan untuk mengeliminasi aktivitas yang tidak bernilai tambah dan mengurangi produk cacat. Value stream mapping digunakan untuk mengidentifikasi waste yang terjadi selama proses produksi berlangsung. Pengukuran process efficiency perusahaan sebelum perbaikan adalah 51,27%, dan tingkat sigma pada tahap pemeriksaan masing-masing 3,77 dan 3,85. Tahap analyze dilakukan dengan menggunakan tools pareto diagram, cause effect diagram dan why why. Pada tahap improve dilakukan pendekatan untuk mengurangi pemborosan (waste) dengan metode 5S dan Weighted Product. Usulan perbaikan dilakukan dengan mengeliminasi 3 aktivitas non-value added dan diperoleh alternatif perbaikan dari aspek manusia, mesin, material, metode dan lingkungan. Setelah perbaikan, process efficiency meningkat menjadi 55,07% dan tingkat sigma meningkat pada kedua tahap pemeriksaan menjadi 4,20 dan 4,40.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectPengendalian Kualitasen_US
dc.subjectLean Six Sigmaen_US
dc.subjectWeighted Producten_US
dc.subjectFishbone Diagramen_US
dc.subject5Sen_US
dc.titlePengurangan Waste pada Proses Produksi dengan Pendekatan Lean Six Sigma dan Metode Weighted Producten_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM140403056en_US
dc.identifier.submitterNurhusnah Siregar
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record