Perbedaan Kekasaran Permukaan Basis Resin Akrilik Polimerisasi Panas Yang Dipoles Menggunakan Bubuk Pumis, Cangkang Telur Bebek dan Cangkang Kepiting
Surface Roughness Differences of Hot Polymerized Acrylic Resin Base Polished Using Pumis Powder, Duck Egg Shell and Crab Shell
Abstract
Resin akrilik polimerisasi panas merupakan bahan yang sering digunakan
sebagai basis gigi tiruan. Basis gigi tiruan perlu dilakukan polesan untuk mengurangi
kekasaran permukaannya, yang mempengaruhi retensi plak bakteri dan kenyamanan
pasien. Pumis lebih umum digunakan didalam kedokteran gigi karena memiliki
tingkat kekerasan yang sesuai untuk menghaluskan permukaan resin akrilik, namun
pumis memiliki kekurangan yaitu sulit dikendalikan tingkat keabrasifannya. Bahan
alternatif lain yang bersifat abrasif sebagai bahan poles basis gigi tiruan yaitu
cangkang telur bebek dan cangkang kepiting. Cangkang telur bebek dan cangkang
kepiting memiliki kandungan calcite pada kalsium karbonat sehingga memiliki sifat
abrasif. Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui nilai kekasaran permukaan
basis resin akrilik polimerisasi panas yang dipoles menggunakan bubuk pumis,
cangkang telur bebek dan cangkang kepiting. Rancangan penelitian ini adalah
eksperimental laboratoris dengan 30 sampel resin akrilik dengan ukuran 50 x 20 x 3
mm. Sampel tersebut akan di uji menggunakan uji analisis univarian untuk
mengetahui nilai rerata dan standar deviasi nilai kekasaran permukaan masingmasing kelompok. Serta uji one way ANOVA dan uji LSD untuk mengetahui
perbedaan nilai kekasaran permukaan yang dipoles menggunakan bubuk pumis,
cangkang telur bebek dan cangkang kepiting. Hasil uji one way ANOVA
menunjukkan adanya perbedaan bermakna antara ketiga bahan p = 0,0001 (p < 0,05).
Uji LSD menunjukkan pemolesan dengan cangkang telur bebek dan cangkang
kepiting menghasilkan kekasaran permukaan yang lebih baik dibandingkan dengan
pumis, dan cangkang telur bebek paling baik dibanding cangkang kepiting.
Collections
- Undergraduate Theses [1855]